Headlines News :
Home » » ILMU TAJWID 10

ILMU TAJWID 10

Written By Aajum on Sunday, April 3, 2011 | 7:42 AM


Hukum “LAM JALALAH”“RA” DAN “QOLQOLAH”

A. Lafadz  Lama Jalalah
Lam jalalah adalah lafadz dari kata “ALLAH” dimana huruf “LAM” yang terdapat pada lafadz tersebut
mempunyai dua hukum bacaan yang berbeda, manakala didahului oleh harakat yang berbeda. Dan hukum lafadz jalalah ini dibagi kedalam dua bagian:
1. Lam jalalah yang dibaca tafkhim (tebal)
Lafadz jalalah ini dibaca tebal, manakala didahului oleh harakat “FATHAH ATAU DHUMAH”. Sehingga menjadi bunyinya “LOH”
Contoh:
نَصْرُاللّٰهِ =NASHRULLOH lafadz ini didahului oleh “DHUMAH”

اَللّٰهُ = ALLOH lafadz ini didahului oleh “FATHAH”


2. Lam jalalah yang dibaca tarqiq (tipis).
Lafadz jalah ini dibaca tipis, manakala didahului oleh harakat “KASROH”, sehingga akan berbunyi “LAH”.
Contoh:
بِسْمِ اللّٰهِ = BISMILLAH lafadz ini didahului “KASROH”

لِلّٰهِ تَعَلىٰ = LILLAHI TA’ALA lafadz ini didahuli “KASROH”

B. HUKUM “RA”

Huruf “RA” dalam hukum tajwid akan mengalami perubahan bunyi, manakala huruf tersebut didahului atau bertemu dengan harakat atau tanda baca lainya yang menjadikan perubahan bunyi “TIPIS atau TEBAL”.
1. Huruf “RA” yang dibaca tarqiq (tipis)
Huruf “RA” ini dibaca tipis, manakala :
a. Berharakat kasroh

وَقْتَرِبُ = WAQTARIB

b. Berharakat sukun dan sebelumnya berharakat kasroh

فِرْعَوْنٌُ = FIR’AUNUN
c. Berharakat kasrotain

خُسْرٍِ = KHUSRIN

2. Hukum “RA” yang dibaca tafhim (tebal)
Huruf “RA” akan dibaca tebal, manakala:
a. Berharakat fathah
اَرَ اَيْتَ = ARO AITA

b. Berharakat dhumah

رُزِقُوْا = RUZIQUU

c. Berharakat fathatain
قَدِيْرََا = QODIIRON

d. Berharakat dumahtain

خَيْرٌُ = KHOIRUN

e. Berharakat sukun dan sebelumnya fathah

اَرْسَلَ = AR SALA

f. Berharakat sukun dan sebelumnya dhumah

قُرْ أَ نٌُ = QUR”AANUN

3. Hukum “RA” yang boleh dibaca tipis dan boleh dibaca tebal yaitu apabila huruf “RA” tersebut menghadapi salah satu huruf- huruf “ISTI’LA” yang jumlahnya ada tujuh macam huruf, yaitu:

(اِسْتِعْلاَءْ ) dan huruf-huruf ini tersusun dalam kata:
Contoh:
فِرْقٍِ = FIRQIN

Dan harus dibaca tebal, manakala huruf “RA” tersebut didahului oleh fi’il amar
Contoh:
اِرْحَمْ = IRHAM اِرْجِعْ = IRJI’

C. HUKUM QOLQOLAH
Qolqolah adalah bunyi huruf yang memantul/menggoyang/mengeper/ apabila ia mati atau berada di akhir kata/kalimat karena berhenti atau dihentikan. Huruf qolqolah tersebut adalah “BAJU DI TOKO/ THO QO BE JAD/ QOTH BU JADI”

( بَجُ دِطَقَ / طَقَ بٓجَدْ / قَطْبُ جَدِ ) Hukum qolqolah dibagi dua bagian, yaitu:
1. Qolqolah sughra
Yaitu bacaan yang memantul dengan suara kecil karena huruf qolqolah tersebut mati/sukun.
Contoh
اَطْعَمَهُمْ = ATH ‘AMAHUM يَجْعَلْ = YAJ ‘AL
2. Qolqolah kubra
Yaitu bacaan yang memantul dengan suara besar/keras karena huruf qolqolah tersebut dimatikan/disukun berada diakhir waqof/ayat.
Contoh:

يُوْلَدٌُ =YUU LADUN menjadi يُوْلَدْ = YUU LAD
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger