Al-Qur’an mengajarkan kepada kita
untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak kepada perbuatan yang tercela.
Al-Qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk selalu berprasangka baik dan
menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik sesama umat
Islam maupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, mari kita
simak dan baca ayat-ayat al-Qur’an tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) berikut ini.
1. Ayat-ayat al Qur’an
a. QS. Al-Anfal ayat 72
¨¨bÎ) z`Ï%©!$# (#qãZtB#uä (#rãy_$ydur (#rßyg»y_ur óOÎgÏ9ºuqøBr'Î öNÍkŦàÿRr&ur Îû È@Î6y «!$# tûïÏ%©!$#ur (#rur#uä (#ÿrç|ÇtR¨r y7Í´¯»s9'ré& öNåkÝÕ÷èt âä!$uÏ9÷rr& <Ù÷èt 4 tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä öNs9ur (#rãÅ_$pkç $tB ä3s9 `ÏiB NÍkÉJu»s9ur `ÏiB >äóÓx« 4Ó®Lym (#rãÅ_$pkç 4 ÈbÎ)ur öNä.rç|ÇZoKó$# Îû ÈûïÏd9$# ãNà6øn=yèsù çóǨZ9$# wÎ) 4n?tã ¤Qöqs% öNä3oY÷t NæhuZ÷tur ×,»sVÏiB 3 ª!$#ur $yJÎ tbqè=yJ÷ès? ×ÅÁt ÇÐËÈ
b. Q.S.al-Hujurat ayat: 10.
$yJ¯RÎ)
tbqãZÏB÷sßJø9$# ×ouq÷zÎ)
(#qßsÎ=ô¹r'sù
tû÷üt/ ö/ä3÷uqyzr& 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ÷/ä3ª=yès9 tbqçHxqöè?
ÇÊÉÈ
c. Q.S.al-Hujurat ayat: 12.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# cÎ) uÙ÷èt Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( wur (#qÝ¡¡¡pgrB wur =tGøót Nä3àÒ÷è $³Ò÷èt 4
=Ïtär& óOà2ßtnr& br& @à2ù't zNóss9 ÏmÅzr& $\GøtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ
=Ïtär& óOà2ßtnr& br& @à2ù't zNóss9 ÏmÅzr& $\GøtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ
2. Tajwid
Kata/Lafal
|
Hukum Bacaan
|
Alasan
|
Kata/Lafal
|
Hukum Bacaan
|
Alasan
|
|
#qãZtB#uä
|
Mad Badal
|
Hamzah berfathah diikuti huruf Alif
|
$tB/ä3s9`ÏiB
|
Idgam Mimi
|
Mim sukun diikuti huruf Mim
|
|
#rãy_$ydur
|
Mad Tabi’i
|
Harakat dammah diikuti huruf Wawu
|
`ÏiB>äóÓx«
|
Ikhfa
|
Nun sukun diikuti huruf Syin
|
|
#rßyg»y_ur
|
Mad Tabi’i
|
Fathah diikuti Alif
|
öNä.rç|ÇZoKó#
|
Ikhfa
|
Nun sukun diikuti huruf Sad
|
|
óOÎgÏ9ºuqøBr'Î/
|
Izhar Syafawi
|
Mim sukun diikuti huruf Wawu
|
¤Qöqs%öNä3oY÷t/
|
Iqlab
|
Tanwin sukun diikuti huruf Ba
|
|
öNÍkŦàÿRr&ur
|
Ikhfa
|
Nun sukun diikuti huruf Fa
|
öNä3oY÷t/NæhuZ÷t/ur
|
Izhar Syafawi
|
Mim sukun diikuti huruf Wawu
|
|
öNåkÝÕ÷èt/âä!$uÏ9÷rr&
|
Izhar Syafawi
|
Mim sukun diikuti huruf Hamzah
|
NæhuZ÷t/ur×,»sVÏiB
|
Idgam Mimi
|
Mim sukun diikuti huruf Mim
|
|
âä!$uÏ9÷rr&<Ù÷èt/
|
Mad Wajib Mutasil
|
Mad Tabi’I diikuti Hamzah dalam satu kata
|
ÅÁt/
|
Mad ‘Arid Lissukun
|
Mad Tabi’I dibaca waqaf
|
3.
Tejemah
-
Arti ayat
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling
melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah,
maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka
berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan
pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum
yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)
b.
Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 10
-
Arti Mufradat (kosa
kata/kalimat)
-
Arti ayat
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)
c.
Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 12
-
Arti Mufradat (kosa
kata/kalimat)
-
Arti ayat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa.
dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al-Hujurat /49: 12)
4. Kandungan ayat
a.
Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72
Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:
Ø Kaum Muhajirin,
yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi Muhammad saw. maupun
yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad untuk memperjuangkan agama
Allah swt. baik di Makkah maupun di Madinah.
Ø Kaum Ansar, yaitu
orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman kepada Nabi saw. dan
mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung
segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
Ø Kaum Muslimin yang
tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang dikuasai oleh kaum
musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar kota Madinah.
b.
Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 10
Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, oleh karena itu pereratlah tali persaudaraan.
Rasulullah saw bersabda:
Artinya:
“Dari Abi Musa ra. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 'Orang mukmin yang
satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling
mengokohkan. (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Seorang muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya.
Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya, Allah akan mencukupi
kebutuhanya.” (HR. Bukhari)
Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim.
Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda,
“Orang muslim itu adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya,
jangan membuka aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan
meninggikan bagian rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan
izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya
kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli buah-buahan untuk
anak-anak, lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya
kecuali jika mereka diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda,
“Peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara
kamu yang memeliharanya. “Dalam hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila
seorang muslim mendo’akan saudaranya yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’,
dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.”
c.
Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 12
Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 12 menjelaskan bahwa Allah Swt. melarang berprasangka buruk, yaitu menyangka seseorang melakukan perbuatan buruk Umar bin Al Khathab ra. pernah berkata,
"Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan yang keluar dari saudara mukmin kecuali dengan prasangka baik. Sedangkan engkau
sendiri mendapati adanya kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."
Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulllah
saw bersabda, "Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah
sedusta-dusta perkataan. Janganlah kalian meneliti rahasia orang
lain, mencuri dengan, bersaing yang tidak baik, saling dengki, saling membenci,
dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang
bersaudara." (hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, dan Muslim, juga
Abu Dawud)
Pada surah al-Hujurat /49: 12 juga terdapat pemberitahuan tentang larangan berghibah. Ghibah masih diperbolehkan bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat,
seperti misalnya dalam Jarh (menilai cacat dalam masalah hadits), Ta'dil
(menilai baik/peninjauan kembali dalam masalah hadits), dan nasihat.
Adapun bagi orang-orang yang berghibah/menggunjing orang
lain, diwajibkan bertaubat atas kesalahannya, dan melepaskan diri darinya
(bergunjing) serta berkemauan keras untuk tidak mengulanginya lagi.
Imam Ahmad telah
meriwayatkan dalam az-Zuhd, bahwa 'Umar pernah memberikan nasihat:
Artinya:“Janganlah sekali-kali
engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap sebuah kalimat yang
keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa engkau
bawakan pada (makna) yang baik.”
Post a Comment