Headlines News :
Home » » Asma Allah swt

Asma Allah swt

Written By Aajum on Wednesday, September 17, 2014 | 8:07 AM


1.      Pengertian Iman
Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut Rasulullah SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh (arkan).
2.      Pengertian Iman kepada Allah SWT
Berdasarkan pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah menurut bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.


3.      Iman kepada Allah SWT melalui Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat  dikatakan pula sebagai asma Allah yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.
Jumlah Asmaul Husnaada 99 nama, beberapa dinataranya adalah:
a.       al-Kariim (Maha Mulia) ,
b.      al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan),
c.       al-Wakiil (Maha Penolong),
d.      al-Matiin (Maha Kuat),
e.       al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan/Mempersatukan),
f.       al-‘Adl (Maha Adil), dan
g.      al-Akhiir (Maha Akhir)

4.      Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Setelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:
a.       Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
b.      Allah memiliki Asmaul Husnadan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah dengannya.
c.       Mendorong kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam perilaku kita sehari-hari.
d.      Allah maha mulia (al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran budi.
e.       Allah maha memberi keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.
f.       Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
g.      Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
h.      Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang harmonis.
i.        Allah maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur ataupun ujian sabar dari Allah.

j.        Allah maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger