2. Pengertian Iman
kepada Allah SWT
Berdasarkan
pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah menurut
bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT.
3. Iman kepada Allah SWT
melalui Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari kata al-asma
yang berarti nama-nama dan al-husna
yang berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara
bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik. Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat dikatakan pula sebagai asma Allah yang
terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna
terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan
yang sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan
kesirnaan. Tidak berawal dan tidak berakhir.
Jumlah Asmaul
Husnaada 99 nama, beberapa dinataranya adalah:
a. al-Kariim
(Maha Mulia) ,
b. al-Mu’min
(Maha Memberi Keamanan),
c. al-Wakiil
(Maha Penolong),
d. al-Matiin
(Maha Kuat),
e. al-Jaami’
(Maha Mengumpulkan/Mempersatukan),
f. al-‘Adl
(Maha Adil),
dan
g. al-Akhiir
(Maha Akhir)
4. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Setelah
kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi
atas, ada beberapa pelajaran/hikmah yang dapat kita petik dari keimanan kepada
Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul
Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:
a. Keimanan kepada Allah
harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Bukan hanya sebuah
pengakuan palsu dengan lisan.
b. Allah memiliki Asmaul Husnadan kita diperintah untuk
berdoa dengannya, maka pelajarilah 99 Asmaul
Husna Allah dan berdo’alah dengannya.
c. Mendorong
kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam perilaku kita
sehari-hari.
d. Allah maha mulia
(al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran budi.
e. Allah maha memberi
keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang dapat memberikan
keamanan untuk mahkluk lain.
f. Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah
dengan optimis karena Allah akan menolong khalifahNya yang mengalami masalah
dalam tugasnya.
g. Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah
khalifah Allah yang teguh pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
h. Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka
bersiaplah untuk berkumpul di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan
amanah Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator
yang dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu
kesatuan sistem kehidupan yang harmonis.
i.
Allah
maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa yang
kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur
ataupun ujian sabar dari Allah.
j.
Allah
maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap apa
yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.
Post a Comment