3.Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S.
Al Baqarah, 2 : 148 adalah :
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan
mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
4. Kandungan
o Setiap
umat mempunyai kiblat / syariat atau aturan masing-masing. Bagi umat Islam
kiblatnya adalah Ka’bah sebagai pusat menghadap ketika salat.
o Kaum
muslimin hendaknya giat beribadah, beramal, bekerja, dan berlomba-lomba dalam
kebaikan.
o Pada hari Kiamat nanti Allah SWT akan mengumpulkan setiap
umat manusia. Pada saat itu, manusia
akan diadili dengan seadil-adilnya tentang perbuatan yang mereka lakukan ketika
di dunia. Manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah mereka
kerjakan. Pada saat itu pula akan
diketahui siapa di antara mereka yang paling benar dan paling baik amalnya.
5. Penjelasan
Qur’an
Surat Al Baqarah terdiri dari 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian
besar diturunkan pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat 281 diturunkan di
Mina pada Haji Wada’ (haji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat
dari surat Al Baqarah termasuk ayat Madaniyah, merupakan surat yang terpanjang
diantara surat-surat Al qur’an yang di dalamnya terdapat pula ayat yang
terpanjang, yakni ayat 282. Surat ini
dinamai surat “Al Baqarah” karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan
sapi yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil ( lihat : ayat 67 – 74 ),
dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Surat Al Baqarah dinamai
pula surat Fusthaatul Qur’an artinya
puncak Al Qur’an karena memuat
beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain.
Pada
surat Al Baqarah 148 dijelaskan bahwa manusia di alam ini telah terjadi
golongan-golongan dimana mereka telah meyakini kebenaran aturan dan syare’atnya
masing-masing seperti : golongan Islam, Nasrani, Yahudi, Budha, Hindu dan umat
lainnya. Namun bagi umat Islam haruslah yakin bahwa syare’at Islam adalah
syare’at yang benar karena kebenaran syare’at Islam itu telah ditetapkan
kebenarannya oleh Allah dan dinyatakan agama yang paling benar pula sebagaimana
firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran : 19 yang artinya :”Sesungguhnya agama (yang diridoi ) di sisi Allah hanyalah Islam”. Pada
ayat lain Q.S. Ali Imran ayat 85 juga dijelaskan yang artinya :”Barang siapa mencari agama selain agama Islam,
maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di
akherat termasuk orang-orang yang rugi”.
Kata
kiblat berarti arah yang dituju umat Islam dalam melaksanakan ibadah salat.
Namun kiblat bisa diartikan sebagai syari’at, agama, undang-undang atau
peraturan yang dijalani oleh manusia.
Ada
sejarah umat Islam yang dahulunya menghadap kiblat ke Baitul Maqdis di
Yerussalem ketika melaksanakan ibadah salat. Kemudian beralih ke Baitullah
Ka’bah di Makkah setelah mendapatkan perintah Allah yang tercantum dalam Q.S.
Al Baqarah ayat 144 yang artinya : “Sungguh
kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit (berdo’a dan menunggu-nunggu
turunnya wahyu), maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu
sukai. Palinglah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palinglah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (yahudi dan Nasrani)
yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke
Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya. Dan Allah sekali-kali tidak
lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
Umat
Islam dan umat manusia pada umumnya diperintahkan untuk berlomba- lomba berbuat
kebajikan yaitu melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat untuk
kesejahteraan umat manusia baik lahiriyah maupun bathiniah, seperti
berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup di
dunia, bukan sebaliknya yang digunakan untuk menyengsarakan atau mengancam kelangsungan
kehidupan manusia.
.
2. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Faatir, 35 : 32
adalah :
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang
Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi
diri sendiri; ada yang pertengahan; dan
ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan *) dengan izin Allah. Yang
demikian itu adalah karunia yang besar.
*) menzalimi diri
sendiri ialah orang yang lebih banyak
kesalahannya daripada kebaikannya, dan “ pertengahan “ ialah orang yang
kebaikannya berbanding sama dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan “
orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan” ialah orang-orang yang
kebaikannya sangat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.
3. Kandungan
o Allah
SWT mewariskan Kitab suci Al Qur’an kepada hamba-hambanya yang terpilih yaitu
umat Islam.
o Sikap umat Islam terbagi menjadi tiga golongan, yaitu 1).
golongan yang mengamalkan agamanya, tetapi juga masih lebih banyak berbuat
kejahatan/buruk; 2) golongan yang dalam pertengahan yaitu amal
kebajikannya berbanding dengan amal
keburukannya; 3) golongan selalu berbuat kebajikan sehiangga dalam beramal
selalu mendahulukan kebajikan dan menghindarkan berbuat jahat/dosa.
o Golongan umat Islam yang senantiasa dapat beramal baik
yang lebih banyak, mereka itulah yang mendapatkan karunia besar dari Allah SWT.
4. Penjelasan
Qu’an surat Faatir terdiri
atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyah, diturunkan sesudah surat
Al Furqan. Kata Faatir berarti
“ pencipta “ ada hubungannya dengan perkataan “ Faatir “ yang terdapat
pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut bahwa Allah adalah Pencipta
langit dan bumi. Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta semesta alam yang
semuanya itu adalah bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya.
Maksud kelompok dholimun
linafsihi atau kelompok yang menganiaya diri itu adalah kelompok yang
mengaku beragama Islam tetapi lebih banyak melakukan perbuatan kejahatan dan
dosa dari pada kebaikannya. Kelompok ini adalah termasuk golongan yang merugi, nanti di akherat akan
ditempatkan di neraka dan akan memperoleh siksa karena perbuatan dosanya. Namun
setelah mereka disiksa sesuai dengan kesalahan dan dosanya, mereka akan
mendapatkan ampunan dari Allah karena keimanannya sehingga dikeluarkan dari api
neraka. Hal ini berdasarkan hadis Rosulullah yang artinya :” akan keluar
dari neraka siapa saja yang mengucapkan LAAILAAHA ILLALLAH, sedangkan dalam
hatinya (hanya) ada kebaikan sebesar debu” (H.R. Buchori – Muslim, dan Tirmidzi)
Maksud kelompok muqtashid yakni, kelompok yang ada dipertengahan adalah
kelompok umat Islam yang perbuatan baiknya sebanding dengan perbuatan jahatnya.
Kelompok ini akan ditempatkan di A’raf yaitu tempat antara surga dan neraka.
Kemudian beberapa waktu yang telah ditetapkan Allah golongan ini lalu
dimasukkan ke dalam surga.
Sedangkan kelompok saabiqun
bil khoirooti adalah kelompok umat Islam yang lebih dahulu berbuat
kebajikan, mereka gemar berbuat kebaikan, tidak mau berbuat kejahatan atau
dosa. Kelompok ini akan memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akherat. Di akherat akan ditempatkan di surga Adn
dengan segala fasilitas-fasilitasnya, seperti yang diterangkan dalam Q.S. Al
Fathir ayat 33 yang artinya : “(Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke
dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiyasan dengan gelang-gelang dari emas,
dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya dari sutera”
Post a Comment