Headlines News :
Home » » Menjaga Kelestarian Alam

Menjaga Kelestarian Alam

Written By Aajum on Thursday, December 15, 2011 | 7:49 AM


3.Terjemahan ayat
                      Terjemahan Q.S. Al Baqarah, 2  : 148  adalah :
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Dimana  saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

4.      Kandungan
o   Setiap umat mempunyai kiblat / syariat atau aturan masing-masing. Bagi umat Islam kiblatnya adalah Ka’bah sebagai pusat menghadap ketika salat.   
o   Kaum muslimin hendaknya giat beribadah, beramal, bekerja, dan berlomba-lomba dalam kebaikan. 
o   Pada hari Kiamat nanti Allah SWT akan mengumpulkan setiap umat manusia.  Pada saat itu, manusia akan diadili dengan seadil-adilnya tentang perbuatan yang mereka lakukan ketika di dunia. Manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang telah mereka kerjakan.  Pada saat itu pula akan diketahui siapa di antara mereka yang paling benar dan paling baik amalnya.

5.      Penjelasan
Qur’an Surat Al Baqarah terdiri dari 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Haji Wada’ (haji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk ayat Madaniyah, merupakan surat yang terpanjang diantara surat-surat Al qur’an yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpanjang, yakni ayat 282.  Surat ini dinamai surat “Al Baqarah” karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil ( lihat : ayat 67 – 74 ), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Surat Al Baqarah dinamai pula surat Fusthaatul Qur’an artinya puncak Al Qur’an karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain.
Pada surat Al Baqarah 148 dijelaskan bahwa manusia di alam ini telah terjadi golongan-golongan dimana mereka telah meyakini kebenaran aturan dan syare’atnya masing-masing seperti : golongan Islam, Nasrani, Yahudi, Budha, Hindu dan umat lainnya. Namun bagi umat Islam haruslah yakin bahwa syare’at Islam adalah syare’at yang benar karena kebenaran syare’at Islam itu telah ditetapkan kebenarannya oleh Allah dan dinyatakan agama yang paling benar pula sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Ali Imran : 19 yang artinya :”Sesungguhnya agama (yang diridoi ) di sisi Allah hanyalah Islam”. Pada ayat lain Q.S. Ali Imran ayat 85 juga dijelaskan yang artinya :”Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akherat termasuk orang-orang yang rugi”.
Kata kiblat berarti arah yang dituju umat Islam dalam melaksanakan ibadah salat. Namun kiblat bisa diartikan sebagai syari’at, agama, undang-undang atau peraturan yang dijalani oleh manusia.
Ada sejarah umat Islam yang dahulunya menghadap kiblat ke Baitul Maqdis di Yerussalem ketika melaksanakan ibadah salat. Kemudian beralih ke Baitullah Ka’bah di Makkah setelah mendapatkan perintah Allah yang tercantum dalam Q.S. Al Baqarah ayat 144 yang artinya : “Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit (berdo’a dan menunggu-nunggu turunnya wahyu), maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palinglah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palinglah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
Umat Islam dan umat manusia pada umumnya diperintahkan untuk berlomba- lomba berbuat kebajikan yaitu melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat untuk kesejahteraan umat manusia baik lahiriyah maupun bathiniah, seperti berlomba-lomba mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran hidup di dunia, bukan sebaliknya yang digunakan untuk menyengsarakan atau mengancam kelangsungan kehidupan manusia.
.
     
2.    Terjemahan ayat
      Terjemahan Q.S. Faatir, 35 : 32   adalah :
Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri; ada yang pertengahan;  dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan *) dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.

*) menzalimi diri sendiri  ialah orang yang lebih banyak kesalahannya daripada kebaikannya, dan “ pertengahan “ ialah orang yang kebaikannya berbanding sama dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan “ orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan” ialah orang-orang yang kebaikannya sangat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.

3.      Kandungan
o   Allah SWT mewariskan Kitab suci Al Qur’an kepada hamba-hambanya yang terpilih yaitu umat Islam.
o   Sikap umat Islam terbagi menjadi tiga golongan, yaitu 1). golongan yang mengamalkan agamanya, tetapi juga masih lebih banyak berbuat kejahatan/buruk; 2) golongan yang dalam pertengahan yaitu amal kebajikannya  berbanding dengan amal keburukannya; 3) golongan selalu berbuat kebajikan sehiangga dalam beramal selalu mendahulukan kebajikan dan menghindarkan berbuat jahat/dosa.
o   Golongan umat Islam yang senantiasa dapat beramal baik yang lebih banyak, mereka itulah yang mendapatkan karunia besar dari Allah SWT.

4.    Penjelasan
Qu’an surat Faatir terdiri atas 45 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyah, diturunkan sesudah surat Al Furqan.  Kata Faatir  berarti  “ pencipta “ ada hubungannya dengan perkataan “ Faatir “ yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi. Pencipta malaikat-malaikat, Pencipta semesta alam yang semuanya itu adalah bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. 
Maksud kelompok dholimun linafsihi atau kelompok yang menganiaya diri itu adalah kelompok yang mengaku beragama Islam tetapi lebih banyak melakukan perbuatan kejahatan dan dosa dari pada kebaikannya. Kelompok ini adalah termasuk  golongan yang merugi, nanti di akherat akan ditempatkan di neraka dan akan memperoleh siksa karena perbuatan dosanya. Namun setelah mereka disiksa sesuai dengan kesalahan dan dosanya, mereka akan mendapatkan ampunan dari Allah karena keimanannya sehingga dikeluarkan dari api neraka. Hal ini berdasarkan hadis Rosulullah yang artinya :” akan keluar dari neraka siapa saja yang mengucapkan LAAILAAHA ILLALLAH, sedangkan dalam hatinya (hanya) ada kebaikan sebesar debu” (H.R. Buchori – Muslim, dan Tirmidzi)
Maksud kelompok muqtashid yakni,  kelompok yang ada dipertengahan adalah kelompok umat Islam yang perbuatan baiknya sebanding dengan perbuatan jahatnya. Kelompok ini akan ditempatkan di A’raf yaitu tempat antara surga dan neraka. Kemudian beberapa waktu yang telah ditetapkan Allah golongan ini lalu dimasukkan ke dalam surga.

Sedangkan kelompok saabiqun bil khoirooti adalah kelompok umat Islam yang lebih dahulu berbuat kebajikan, mereka gemar berbuat kebaikan, tidak mau berbuat kejahatan atau dosa.  Kelompok ini akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat. Di akherat akan ditempatkan di surga Adn dengan segala fasilitas-fasilitasnya, seperti yang diterangkan dalam Q.S. Al Fathir ayat 33 yang artinya : “(Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiyasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya dari sutera”  
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger