1. Bacaan dan
Penjelasan Tajwid
b.
Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan
benar dan baik.
c.
Penjelasan Tajwid
Lafal
|
Hukum Bacaan
|
Cara membaca
|
Alasan
|
Idgham bigunnah
|
Khoufau wathoma’an
|
Tanwin fathah ber-temu dengan wau
|
|
Mad ‘iwad
|
Wathoma’aa
|
Tanwin fathah pa-da ‘ain diwaqofkan.
|
|
Idgham bigunnah
|
Qoribummina
(dibaca terpa-du)
|
Tanwin fathah
bertemuhuruf mim
|
|
Idgham syamsiyah
|
Arriyaaha
|
Alif lam bertemu huruf ra’
|
|
Ikhfa’
|
Sahaaban tsiqaalan
|
Tanwin fathah ber-temu dengan huruf tsa’
|
d. Kegiatan siswa
Lafal
|
Pernyataan
|
Hukum bacaan
|
Cara membacanya
|
Tanwin fathah bertemu dengan ba’
|
.....
|
.........
|
|
Tanwin fathah bertemu huruf
|
......
|
.......
|
|
Tanwin kasroh bertemu dengan huruf mim
|
......
|
......
|
|
Nun sukun (mati) bertemu hurf za
|
......
|
.......
|
|
Nun mati bertemu huruf kaf
|
.......
|
......
|
|
Tanwin fatkah diwaqofkan
|
.......
|
......
|
|
Mim mati bertemu huruf ta’
|
.......
|
......
|
1. Terjemahan Per-kata
memper-baikinya
|
sesudah
|
bumi
|
di
|
kalian
membuat kerusakan
|
dan jangan
|
|||
Allah
|
rahmat
|
sesungguh-nya
|
dan penuh pengha-rapan
|
perasaan takut
|
dan berdo’alah kepada-Nya
|
|||
mengirim / meniupkan
|
yang
|
dan Dia
|
Orang-orang yang berbu-at baik
|
dari / kepada
|
dekat
|
|||
apabila
|
sampai
|
rahmat-Nya
|
di hadapan
|
berita gembira
|
angin
|
|||
mati / tandus
|
ke negeri / tanah
|
Kami halau dia
|
tebal / berat
|
awan
|
membawa
|
|||
dari
|
dengannya
|
maka Kami keluarkan
|
air / hujan
|
dengannya
|
lalu Kami turunkan
|
|||
supaya kalian
|
orang yang telah mati
|
Kami
menge-luarkan
|
seperti demikianlah
|
buah-buahan
|
berbagai
|
|||
dengan seizin
|
tanaman-tanaman-nya
|
keluar / tumbuh
|
yang baik
|
dan negeri / tanah
|
kalian mengambil pelajaran
|
|||
kecuali
|
keluar / tumbuh
|
tidak
|
buruk
|
dan / sedang (tanah) yang
|
Tuhannya
|
|||
mereka bersyukur
|
bagi kaum / orang-orang
|
tanda-tanda ke-kuasaan
|
Kami jelaskan
|
seperti demikian
|
merana / aniaya
|
2. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S.
Al A’raf, 7 : 56 – 58 adalah :
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah
(diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh
harap. Sesungguhnya
rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (56)
Dialah
yang meniupkan angina sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan
rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angina itu membawa awan mendung, Kami
halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu.
Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran. (57)
Dan
tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah
yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan
berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang
bersyukur. (58)
3.
Kandungan ayat
o Allah
SWT melarang kepada manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, tetapi sebaliknya
disuruh berdo’a agar menjadi orang yang baik (muhsinin), kerena rahmat Allah
itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
o Penegasan
Allah SWT bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang dapat mengatur angin yang
membawa mendung sehingga turun hujan. Dengan air hujan itu dapat menumbuhkan
tanaman-tanaman sehingga dapat berbuah. Begitu pula dengan hujan itu dapat
berguna untuk semua makhluk yang ada di bumi.
o Kemahakuasaan Allah itu Dia juga dapat menghidupkan
orang-orang yang telah mati besuk pada hari Kiamat sepertinya menghidupkan bumi
yang tandus kemudian turun hujan sehingga tumbuh tanaman-tanamannya dan
berbuah.
o Suruhan agar manusia mau bersyukur atas nikmat Allah yang
diberikan kepadanya, di tanah yang subur akan tumbuh tanaman yang baik,
sedangkan tanah yang tandus tidak akan tumbuh tanamannya melainkan merana. Hal
yang demikian itu sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
4. Penjelasan
Qur’an
surat Al A’raf adalah surat yang ke
7 terdiri dari 206 ayat termasuk golongan ayat-ayat
Makkiyah. Surat ini termasut surat “Assab ’uthiwaal” (tujuh surat yang
panjang). Dinamakan “Al A’raf” karena perkataan Al A’raf yang terdapat dalam
ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al
A’raf yaitu : tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Pada
Al Qur’an surat Al A’raf ayat 56 Allah
melarang manusia untuk berbuat kerusakan, baik di darat, di laut, di udara
bahkan dimana saja. Karena kerusakan
yang disebabkan ulah manusia itu akan membahayan pada tata kehidupan manusia
sendiri, seperti kerusakan tata lingkungan alam, pencemaran udara, dan
bencana-bencana alam lainnya. Pada surat tersebut Allah disuruh untuk berdo’a
kepada Allah dan bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya, sehingga alam
yang telah disediakan Allah itu mendatangkan rahmat dan manfaat serta nikmat
yang besar bagi kehidupan manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, sehingga
manusia menjadi makhluk yang muhsinin.
Pada
Ayat 57-58 Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada umat manusia yang
meniupkan angin sehingga turun hujan. Begitu pula Allah SWT menjadikan tanah
yang dahulunya kering dan tandus menjadi subur sebab mendapat rahmat dari Allah
itu sehingga tumbuh-tumbuhan jadi hidup subur dan berbuah, telur-telur ikan
yang menempel di tanah bisa menetas menjadi ikan-ikan besar yang dapat dikonsumsi oleh manusia.
Begitu Allah mengibaratkan besuk pada hari kiamat Allah akan menghidupkan
manusia kembali seperti hidupnya tumbuh-tumbuhan ketika turun hujan.
Bagi
kaum yang beriman mereka meyakininya dengan sepenuh hati dan menjadikan dirinya
menjadi muhsinin yaitu manusia yang
senantiasa berbuat kebaikan dan syakirin yaitu selalu bersyukur keda Allah SWT.
1. Bacaan dan
Penjelasan Tajwid
Ø Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian
salin kembali dengan benar dan baik.
Ø Penjelasan Tajwid
Lafal
|
Hukum Bacaan
|
Cara membaca
|
Alasan
|
Qalqalh
|
Kholaqqnaa (qaf mati diba-ca mantul)
|
Huruf qaf disukun (mati)
|
|
Mad wajib
muttasil
|
Assamaaaa-a
|
Mad bertemu ham-zah dalam satu lafal
|
|
Mad ‘iwad
|
Baatilaa
|
Tanwin fathah
di waqof kan
|
|
Ikhfa’
|
Fawailul lillaziina
|
Tanwin dummah bertemu huruf lam
|
|
Idgam syamsiyah
|
Annaari
( al tidak diba-ca)
|
Alif lam bertemu dengan nun
|
|
Gunnah
|
Dzannu
|
Nun ditasydid
( disyiddah)
|
2.
Terjemahan Per-kata
di antara keduanya
|
dan apa
|
dan
bumi
|
langit
|
Kami jadikan
|
Dan tidaklah
|
|||
maka celakalah
|
mereka kafir
|
orang-orang yang
|
persangkaan
|
demikian-lah
|
batil / palsu /
sia-sia
|
|||
api neraka
|
dari
|
mereka kafir
|
bagi orang-orang yang
|
3.
Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S.
Ash Shaad, 38 : 27 adalah :
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka
celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (27)
4.
Kandungan ayat
o Penegasan
Allah SWT bahwa langit dan bumi serta segala isinya itu diciptakan untuk
kemanfaatan seluruh makhluk hidup, khususnya manusia.
o Segala
yang diciptakan oleh Allah SWT itu tidak ada yang sia-sia melainkan semua ada
guna dan manfaatnya.
o Hal tersebut diyakininya bagi orang yang beriman,
sedangkan bagi orang kafir mengingkarinya. Karena itu mereka
akan dimasukkan di neraka sebab keingkarannya.
5. Penjelasan
Qur’an surat
Ash Shaad adalah surat yang ke 38 terdiri dari
88 ayat termasuk golongan ayat-ayat Makiyyah. Dinamai dengan “ Shaad”
karena surat ini dimulai dengan “Shaad” ( adapun artinya manusia tidak ada yang
mengetahui, namun ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa hal itu sebagai nama
surat, tetapi juga ada yang berpendapat bahwa huruf abjad itu gunanya untuk
menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an, dan untuk
mengisyaratkan bahwa Al Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun
dari huruf-huruf abjad).
Dalam surat ini Allah bersumpah dengan Al Qur’an, untuk
menunjukkan bahwa Al Qur’an itu suatu kitab yang agung dan bahwa siapa saja
yang mengikutinya akan mendapat kebahagianaan dunia akherat. Disamping itu
untuk menunjukkan bahwa Al Qur’an ini adalah mu’jizat Nabi Muhammad s.a.w. yang
menyatakan kebenarannya dan ketinggian akhlaknya.
Dalam Q.S. Ash Shaad ayat 27 dijelaskan adanya beberapa
golongan manusia yaitu golongan orang-orang yang beriman (mukminin), dam golongan orang yang kafir (kafirin), golongan orang-orang yang berbuat kebajikaan ( muhsinin) dan golongan orang merusak ( mufsidin), golongan orang yang bertwa (muttaqin) dan golongan orang-orang yang
berbuat maksiat.
Orang yang beriman yang bertaqwa dan beramal saleh maka
mereka akan ditempatkan di surga, seperti janji Allah dalam Q.S. Al Baqarah
ayat 25 “ Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga yang mengalir sungai-sungai
didalamnya. Setiap mereka diberi buah-buahan dalam surga itu, mereka mengatakan
“ inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu” Mereka diberi buah-buahan
yang serupa dan untuk mereka didalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal didalamnya”
Sedangkan bagi mereka yang kafir dan berbuat kerusakan
serta bermaksiat maka mereka akan
ditempatkan di neraka seperti pernyataan Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat
39 “ Adapun orang-orang kafir dan mendustakan
ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”.
Post a Comment