Headlines News :
Home » » Menjaga Kelestarian Alam

Menjaga Kelestarian Alam

Written By Aajum on Wednesday, January 4, 2012 | 7:58 AM

1.      Bacaan dan Penjelasan Tajwid
b.            Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.













c.        Penjelasan Tajwid

Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca 
Alasan


Idgham bigunnah
Khoufau wathoma’an

Tanwin fathah ber-temu dengan wau



Mad ‘iwad 

Wathoma’aa
Tanwin fathah  pa-da ‘ain diwaqofkan.




Idgham bigunnah
Qoribummina
(dibaca terpa-du)
Tanwin fathah
bertemuhuruf mim


Idgham syamsiyah

Arriyaaha

Alif lam bertemu huruf ra’



Ikhfa’
Sahaaban tsiqaalan
Tanwin fathah ber-temu dengan huruf tsa’


d.    Kegiatan siswa

Lafal
Pernyataan
Hukum bacaan  
Cara membacanya


Tanwin fathah bertemu dengan ba’

.....

.........



Tanwin fathah bertemu huruf

......

.......


Tanwin kasroh bertemu dengan huruf mim

......

......


Nun sukun (mati) bertemu hurf za

......

.......


Nun mati bertemu huruf kaf

.......

......


Tanwin fatkah diwaqofkan

.......

......


Mim mati bertemu huruf ta’

.......

......

















1.      Terjemahan Per-kata

 



memper-baikinya



sesudah


bumi


di


kalian
membuat kerusakan


dan jangan


Allah


rahmat


sesungguh-nya


dan penuh pengha-rapan


perasaan takut


dan berdo’alah kepada-Nya


mengirim / meniupkan


yang


dan Dia



Orang-orang yang berbu-at baik


dari / kepada


dekat



apabila



sampai


rahmat-Nya


di hadapan


berita gembira


angin


mati / tandus


ke negeri / tanah


Kami halau dia


tebal / berat


awan


membawa



dari


dengannya


maka Kami keluarkan


air / hujan


dengannya


lalu Kami turunkan


supaya kalian


orang yang telah mati


Kami menge-luarkan


seperti demikianlah


buah-buahan


berbagai


dengan seizin



tanaman-tanaman-nya


keluar / tumbuh


yang baik





dan negeri / tanah


kalian mengambil pelajaran


kecuali



keluar / tumbuh


tidak


buruk


dan / sedang (tanah) yang


Tuhannya


mereka bersyukur


bagi kaum / orang-orang


tanda-tanda ke-kuasaan

 


Kami jelaskan



seperti demikian



merana / aniaya



2.      Terjemahan ayat
                      Terjemahan Q.S. Al A’raf, 7 : 56 – 58  adalah :
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.  (56)
Dialah yang meniupkan angina sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angina itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.  (57)
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.  (58)


3.         Kandungan ayat
o   Allah SWT melarang kepada manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, tetapi sebaliknya disuruh berdo’a agar menjadi orang yang baik (muhsinin), kerena rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. 
o   Penegasan Allah SWT bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang dapat mengatur angin yang membawa mendung sehingga turun hujan. Dengan air hujan itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman sehingga dapat berbuah. Begitu pula dengan hujan itu dapat berguna untuk semua makhluk yang ada di bumi.
o   Kemahakuasaan Allah itu Dia juga dapat menghidupkan orang-orang yang telah mati besuk pada hari Kiamat sepertinya menghidupkan bumi yang tandus kemudian turun hujan sehingga tumbuh tanaman-tanamannya dan berbuah. 
o   Suruhan agar manusia mau bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya, di tanah yang subur akan tumbuh tanaman yang baik, sedangkan tanah yang tandus tidak akan tumbuh tanamannya melainkan merana. Hal yang demikian itu sebagai tanda kebesaran Allah SWT.


4.      Penjelasan
Qur’an surat Al A’raf  adalah surat yang ke 7  terdiri dari  206 ayat termasuk golongan ayat-ayat Makkiyah. Surat ini termasut surat “Assab ’uthiwaal” (tujuh surat yang panjang). Dinamakan “Al A’raf” karena perkataan Al A’raf yang terdapat dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A’raf yaitu : tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
Pada Al Qur’an surat Al A’raf ayat 56  Allah melarang manusia untuk berbuat kerusakan, baik di darat, di laut, di udara bahkan dimana saja.  Karena kerusakan yang disebabkan ulah manusia itu akan membahayan pada tata kehidupan manusia sendiri, seperti kerusakan tata lingkungan alam, pencemaran udara, dan bencana-bencana alam lainnya. Pada surat tersebut Allah disuruh untuk berdo’a kepada Allah dan bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya, sehingga alam yang telah disediakan Allah itu mendatangkan rahmat dan manfaat serta nikmat yang besar bagi kehidupan manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT, sehingga manusia menjadi makhluk yang muhsinin.
Pada Ayat 57-58 Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada umat manusia yang meniupkan angin sehingga turun hujan. Begitu pula Allah SWT menjadikan tanah yang dahulunya kering dan tandus menjadi subur sebab mendapat rahmat dari Allah itu sehingga tumbuh-tumbuhan jadi hidup subur dan berbuah, telur-telur ikan yang menempel di tanah bisa menetas menjadi ikan-ikan  besar yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Begitu Allah mengibaratkan besuk pada hari kiamat Allah akan menghidupkan manusia kembali seperti hidupnya tumbuh-tumbuhan ketika turun hujan.
Bagi kaum yang beriman mereka meyakininya dengan sepenuh hati dan menjadikan dirinya menjadi muhsinin  yaitu manusia yang senantiasa berbuat kebaikan dan syakirin yaitu selalu bersyukur keda Allah SWT.


  Tentang menjaga kelestarian 
  lingkungan hidup
C.Q.S. Ash Shaad, 38 : 27




1.      Bacaan dan Penjelasan Tajwid
Ø  Bacalah ayat berikut dengan tartil dan fasih. Kemudian salin kembali dengan benar dan baik.




Ø  Penjelasan Tajwid
Lafal
Hukum Bacaan
Cara membaca 
Alasan



Qalqalh
Kholaqqnaa  (qaf mati diba-ca mantul)
Huruf qaf disukun (mati)



Mad wajib
 muttasil

Assamaaaa-a
Mad bertemu ham-zah dalam satu lafal   

 



Mad ‘iwad

Baatilaa

Tanwin fathah
di waqof kan



Ikhfa’
Fawailul lillaziina
Tanwin dummah bertemu huruf lam


Idgam syamsiyah
Annaari
( al tidak diba-ca)
Alif lam bertemu dengan nun



Gunnah

Dzannu

Nun ditasydid
( disyiddah)
















2.          Terjemahan Per-kata

 



di antara keduanya


dan apa


dan
bumi


langit


Kami jadikan


Dan tidaklah


maka celakalah


mereka kafir


orang-orang yang


persangkaan


demikian-lah


batil / palsu / sia-sia










api neraka


dari


mereka kafir


bagi orang-orang yang


3.        Terjemahan ayat
                      Terjemahan Q.S. Ash Shaad, 38 : 27 adalah :
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.  (27)

4.               Kandungan ayat
o   Penegasan Allah SWT bahwa langit dan bumi serta segala isinya itu diciptakan untuk kemanfaatan seluruh makhluk hidup, khususnya manusia. 
o   Segala yang diciptakan oleh Allah SWT itu tidak ada yang sia-sia melainkan semua ada guna dan manfaatnya.
o   Hal tersebut diyakininya bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang kafir mengingkarinya. Karena itu mereka akan dimasukkan di neraka sebab keingkarannya.




5.      Penjelasan
 Qur’an surat Ash Shaad  adalah surat yang ke 38  terdiri dari  88 ayat termasuk golongan ayat-ayat Makiyyah. Dinamai dengan “ Shaad” karena surat ini dimulai dengan “Shaad” ( adapun artinya manusia tidak ada yang mengetahui, namun ahli tafsir ada yang berpendapat bahwa hal itu sebagai nama surat, tetapi juga ada yang berpendapat bahwa huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al Qur’an, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Qur’an itu diturunkan dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad).
Dalam surat ini Allah bersumpah dengan Al Qur’an, untuk menunjukkan bahwa Al Qur’an itu suatu kitab yang agung dan bahwa siapa saja yang mengikutinya akan mendapat kebahagianaan dunia akherat. Disamping itu untuk menunjukkan bahwa Al Qur’an ini adalah mu’jizat Nabi Muhammad s.a.w. yang menyatakan kebenarannya dan ketinggian akhlaknya.
Dalam Q.S. Ash Shaad ayat 27 dijelaskan adanya beberapa golongan manusia yaitu golongan orang-orang yang beriman (mukminin), dam golongan orang yang kafir (kafirin), golongan orang-orang yang berbuat kebajikaan ( muhsinin) dan golongan orang merusak ( mufsidin), golongan orang yang bertwa (muttaqin) dan golongan orang-orang yang berbuat maksiat.
Orang yang beriman yang bertaqwa dan beramal saleh maka mereka akan ditempatkan di surga, seperti janji Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat 25  “ Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya. Setiap mereka diberi buah-buahan dalam surga itu, mereka mengatakan “ inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka didalamnya ada istri-istri yang suci dan  mereka kekal didalamnya”

Sedangkan bagi mereka yang kafir dan berbuat kerusakan serta  bermaksiat maka mereka akan ditempatkan di neraka seperti pernyataan Allah dalam Q.S. Al Baqarah ayat 39  “  Adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”. 
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger