Headlines News :
Home » » Materi Taqwa (Irfa")

Materi Taqwa (Irfa")

Written By Aajum on Tuesday, April 30, 2013 | 9:03 PM


Salah satu wujud ketakwaan adalah dengan menahan amarah, agar kita masuk surga sesuai dengan firman Allah Swt.
 Artinya:
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
136. mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka yaitu Allah, dan mereka dijamin masuk  surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal tinggal di dalamnya, dan Itulah Sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal dengan menahan amarah. (Qur’an Surat

Ayat di atas, menjelaskan bahwa  orang yang  dijamin masuk surga adalah orang yang menahan amarahnya. Al ghadhab, atau  marah adalah  merupakan salah satu sifat yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungannya,  karena marah bisa  menghancurkan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.
Dalam penelitian  kedokteran modern, di temukan bahwa sekali  manusia marah maka sekitar 1.000 (seribu) syarafnya  putus. Jika syaraf kita banyak yang putus maka dihari tua kita akan pikun dan pelupa. Bahkan bisa lumpuh. Jika  kita mampu menahan amarah, maka jaminan surga pasti kita dapatkan. Dalam satu hadits yang di riwayatkan Thabarani   dijelaskan:
"Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: "Tunjukan  kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke  dalam surga". Rasulullah saw menjawab: "Jangan marah, jangan marah dan jangan marah, maka kamu pasti mendapatkan surga" (Hadis Riwayat. Thabrani)
Hadirin sidang jumat yang berbahagia.
Selain syaraf kita putus, ternyata ada beberapa bahaya dari sifat marah yang perlu  diwaspadai, Pertama, marah akan merusak iman, karena  bila seseorang sudah beriman dia akan memiliki ahlak yang mulia, salah satunya adalah mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain, Rasulullah saw bersabda yang artinya: "Marah itu dapat merusak iman seperti rasa pahit yang merusak rasa  manisnya madu" (Hadis Riwayat. Baihaki)
Kedua,  marah, mudah mendapatkan murka dari Allah  terutama pada hari kiamat kelak, karena itu pada saat hendak marah kepada orang lain mestinya kita scgera mengingat Allah dalam arti ingat dan komitmen terhadap ketentuan-ketentuan-Nya sehingga tidak mudah  melampiaskan kemarahan dengan hal-hal yang tidak benar, Allah SWT, berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadis Qudsi: 

Artinya:"Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah,  Maka Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (yakni pada hari akhir hari kiamat,  ketika aku (Allah) sebagai penguasa alam menghancur leburkan dunia seisinya)."
Ketiga, Mudah marah  juga akan menyebabkan orang lain  marah. Sehingga hubungan kita dengan orang lain juga akan renggang bahkan terputus. Oleh karena itu seseorang bisa dikatakan kuat. Jika orang itu mampu mengendalikan marahnya. Sehingga marahnya hanya saat menegakan kebenaran bukan dalan rangka kebatilan. Seperti di jelaskan dalam hadis yang artinya:
Orang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan musuh,  namun orang yang kuat adalah  orang yang dapat menghentikan  marahya ketika dirinya sedang marah. (HR Bukhori dan Muslim).
Karena itu marilah kita bersama sama menahan marah, dan segera menghentkian marah, karena marah adalah godaan Syetan dan sifat syetan yang harus kita lawan agar kita masuk sorga. Cara melawan amarah adalah dengan mengingat Allah atau dzikrulloh. Seperti dengan ucapan Subhanallah (Mahasuci Allah), Walhamdulillah (Segala puji bagi Allah), Wala Illaha Illallohu Allahu Akabr. Demikian Kotbah Jum’at ini saya sampaikan  mudah mudahan bermanfaat.  Amin ya Robbal Alamin.

Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger