Headlines News :
Home » » Puasa Ramadhan bagi kehidupan Manusia

Puasa Ramadhan bagi kehidupan Manusia

Written By Aajum on Wednesday, April 6, 2011 | 7:43 AM


A. Pengertian Puasa

Puasa disebut juga As-Syiam yang artinya menurut bahasa ialah:
“Menahan diri dari sesuatu perbuatan”.
Seperti menahan diri dari berbicara, berjalan dan lain sebagainya.
Adapun makna secara istilah, yaitu:
“Menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh dengan wanita (istri), semenjak waktu terbit fajar sampai waktu terbenam matahari, karena mengharapkan (ridha) dari Allah swt. Dan menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada-Nya dengan jalan takut kepada Allah swt dan melatih kehendak dari perdayaan nafsu”


B. Puasa Dalam Sejarah
Kegiatan puasa dalam sejarahnya sudah dilakukan bertahun-tahun yang lampau kalau melihat dari akhir ayat 183 Qs Al-Baqoroh. Hal ini dapat dilihat bahwa bangsa-bangsa terdahulu seperti, bangsa-bangsa Mesir- kuno, Yunani, dan Rumawi telah menjalankan puasa itu, walaupun dengan motif yang berbeda-beda sesuai dari tujuan mereka berpuasa.
Pada umumnya, bangsa-bangsa dizaman purbakala melakukan puasa pada saat-saat mengalami kesempitan, diwaktu berduka cita, ketika mendapat kecelakaan dll.
Dikalangan Bani Israoil dahulu, berpuasa itu adalah sebagai tanda berkabung atau berduka cita. Atau motif-motif lain seperti mengingat hari kenang-kenangan yang pahit mengingat sesuatu atau kekalahan dalam peperangan.
Dikalangan orang-orang penyembah berhala, brpuasa itu ialah untuk menghilangkan kemarahan Tuhan mereka jika mereka melakukan sesuatu pelanggaran, atau karma untuk mengharapkan keridhaan Tuhanya dupaya diberikan pertolongan.
Dikalangan orang-orang yang menganut animisme dan dinamisme, mereka berpuasa untuk menghindari kemarahan Tuhanya lantaran mereka tidak mengeluarkan sesaji dll. Dan dikalangan orang-orang yang menganut kepercayaan, mereka berpuasa ada kalanya untuk mengharap keberkahan atau terkabulnya cita-citanya seperti, berpuasa pada hari lahirnya atau wetonya(hari pasaran)
Dikalangan orang-orang yang berpenyakit, mereka berpuasa agar penyakitnya cepat hilang, seperti orang yang akan dioperasi itupun dianjurkan utnuk berpuasa agar operasinya mendapat kelancaran.
Dan bagi bagi orang yang beriman , mereka berpuasa untuk mengharap ridho Allah swt dan dijalankan dengan penuh keikhlasan demi mengharapakan derajat “Taqwa”. Suatu predikat tertinggi dari Allah swt untuk hamba-Nya yang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

C. Yang Diwajibkan Berpuasa
Orang –orang yang diwajibkan berpuasa ialah orang-orang yang memeluk agama Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun syarat wajib berpuasa secara garis besar dapat dikelompokan kedalam dua hal, yaitu:
1) Telah mencapai umur baligh dan berakal. Dengan demikian, tidak diwajibkan puasa kepada anak-anak dan orang yang gila.
2) Kondisi badan sanggup untuk mengerjakan puasa tersebut.

Tujuan puasa bukanlah untuk memberatkan kaum muslimin dan muslimat, maka dalam pelaksanaanya diberikan keringanan-keringanan terhadap-orang-orang yang sedang menghadapi keadaan tertentu. Boleh tidak mengerjakan puasa tetapi harus mengqodho dihari yang lain atau membayar fid-yah sesuai yang ditentukan syara.
Orang-orang yang mendapat pengecualian tersebut ialah:
1) Orang-orang yang sedang dalam perjalanan
2) Orang-orang yang sedang sakit
3) Perempuan-perempuan yang sedang haid atau nifas
4) Orang-orang tua yang sudah lemah badanya
5) Orang-orang yang sedang sakit kronis
6) Perempuan-perempuan yang sedang hamil atau sedang menyusui anaknya.

Keringan-keringan tersebut yang diberikan oleh Allah swt adalah sebagai bukti bahwa Allah swt Maha adil kepada setiap hamba-Nya

D. Macam-macam Puasa
Puasa secara garis besar digolongkan kedalam dua macam:
1. Puasa Wajib
Puasa wajib itu dapat dikelompokan menjadi:
1) Puasa Ramadhan
2) Puasa kafarat, yaitu denda wajib bagi orang yang melakukan persetubuhan dengan istri/suami disiang hari (sesudah terbit fajar) dengan didenda: “ memerdekakan budak , kalau tidak mampu berpuasa dua bulan berturut-turut, jika tidak mampu wajib memberi makan kepada 60 orang miskin.
3) Puasa Nazar, yaitu meniatkan atau berjanji kepada diri sendiri akanberpuasa, sebagai tanda kesyukuran.

2. Puasa Sunnah
Adapun puasa sunah itu antara lain:
1) Puasa tiap hari senin dan kamis
2) Puasa tiga hari setiap bulan qomariyah
3) Puasa 6 hari pada bulan syawal sesudah tanggal 1 Syawal
4) Puasa pada tanggal 9 dan 10 bulan Mukharam
5) Dll.

E. Makna Puasa Dalam Kehidupan
1. Segi Kejiwaan
Orang yang berpuasa, berjuang untuk menguasai dan menundukan hawa nafsunya. Efek sikap yang demikian dengan sendirinya akan mempertinggi sifat sabar, kemampuan mengatur dan memimpin, memperkuat daya tahan, kesanggupan menderita .
2. Segi jasmaniah
Orang yang berpuasa dapat memelihara kesehatan badan, sebab menahan diri dari makan dan minum, yang berarti menguranginya dari kebiasaan, adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan.

3. Segi Kemasyarakatan (sosial)
Puasa itu mengurangkan bibit-bibit diskriminasi dalam pergaulan, mempertbal semangat persaudaraan, memperkuat roh kesetiakawanan dan unsure-unsur lain dalam pembinaan suatu masyarakat yang berdasarkan kerakyatan dan kemanusiaan.


F. Puasa Dan Nilai Akhlak

Puasa itu membawa pengaruh yang baik dalam pembinaan akhlak karena puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh dengan suami-istri di siang hari, tetapi juga menahan diri dari nafsu-nafsu indra di tubuh kita.
Imam Al-Ghozali membagi derajat puasa kedalam tiga tingkatan,yaitu:
1. Puasa awam (umum). Yaitu puasa yang hanya menahan diri dari makan,minum dan melakukan hubungan suami-istri di siang hari.
2. Puasa khusus. Yaitu puasa menahan anggota-anggota tubuh untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk
3. Puasa istimewa. Yaitu menahan hati dari niat dan sikap yang buruk, seperti dengki, hasad, sombong, dll.

Apabila ketiga derajat puasa tersebut dilaksanakan.,maka orang yang berpuasa itu akan menjadi insane kamil, yaitu menjadi manusia yang sempurna dan berakhlak tinggi.

G. Hikmah Dan Effek Puasa

Hikmah dan efek puasa itu dapat disimpulkan antara lain:
1. menanamkan sifat kasih dan saying terhadap makhluk Allah swt.
2. Melatih jiwa yang amanah
3. Memiliki jiwa dan daya yang tahan
4. Mengurangkan dan menghilangkan sikap tamak, rakus dan lainya
5. Mengurangi hafa nafsu dunia
6. Membiasakan diri dngan sifat sabar dan mengendalikan hawa nafsu
7. Meningkan intropeksi diri
8. Membentengi diri dari perbuatan keji dan mungkar
9. Mempukuk solidaritas antar sesame
10. Menghidupkan kekuatan pikiran dan kekuatan lainya sesuai kekuatan yang diberikan Allah swt.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger