Pengertian Iman Kepada Allah
Kata iman berasal dari Bahasa
Arab yang artinya percaya.
Menurut istilah, iman adalah
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan
perbuatan.
Iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan,
serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Sabda Rasulullah :“Iman ialah
bahwa engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-
Nya, kepada rasul-rasul-Nya, kepada hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman kepada qadar yang baik dan buruk.” (H.R. Muslim dari
Umar bin Khatab)
Sifat-Sifat Wajib & Mustahil bagi Allah
Terbagi menjadi 4
kelompok :
- Sifat Nafsiyah
sifat
yang berhubungan dengan zat Allah swt.
Seperti ‘: Wujud, artinya ada. Lawannya adalah ‘adam
yang berarti tidak ada.
- Sifat Salbiyah
sifat-sifat
yang mengingkari atau menolak adanya sifat-sifat lain, seperti :
a.
Qidam, artinya tidak berawal (dahulu). Lawannya adalah Hudus, artinya baru.
b.
Baqa’,
artinya kekal dan abadi. Lawannya adalah
Fana’, artinya rusak, binasa, dan ada batas akhirnya.
c.
Mukhalafatu Lil – hawadis, artinya Allah berbeda dengan semua yang baru (makhluk). Mustahil Allah bersifat Mumasalatu Lil – Hawadis yang berarti serupa dengan makhluknya.
d.
Qiyamuhu
Binafsih, artinya Allah berdiri sendiri tanpa bantuan pihak lain. Sifat mustahilnya adalah Qiyamuhu Bigairih, artinya mustahil bagi Allah
membutuhkan bantuan pihak lain
e.
Wahdaniyyah, artinya bahwa Allah Maha Esa, tidak ada sekutu-Nya. Lawannya adalah ta’addud, artinya berbilang atau lebih dari satu.
3. Sifat Ma’ani
sifat-sifat yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia
dan dapat meyakinkan karena kebenarannya
dapat dibuktikan oleh panca indra.
seperti :
a.
Qudrat, artinya Maha Kuasa atau yang memiliki kekuasaan. Sifat mustahilnya adalah ‘ajzun yang artinya lemah.
b.
Iradat,
artinya mempunyai kehendak dan dapat melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya.
Sifat mustahilnya adalah Karahah yang
berarti terpaksa.
c.
‘Ilmu,
artinya Allah bersifat pandai atau
mengetahui. Sifat mustahilnya adalah
Jahlun, artinya mustahil Allahbersifat bodoh.
d.
Hayat.
Artinya hidup. Lawan dari sifat hayat adalah Maut, yang berarti mati.
e.
Sama’,
artinya mendengar. Mustahil Allah
bersifat Summun yang artinya tuli.
f.
Basar,
artinya Maha Melihat. Sifat mustahilnya ‘Umyun, yang berarti buta.
g.
Kalam,
artinya berfirman atau berbicara. Lawannya Bukmun yang berarti bisu.
4. Sifat Ma’nawiyah
a.
Qadiran (Maha Kuasa)
b.
Muridan (Maha Berkehendak)
c.
‘Aliman (Maha Mengetahui)
d.
Hayyan (Maha Hidup)
e.
Sami’an (Maha Mendengar)
f.
Basiran (Maha Melihat)
g.
Mutakalliman (Maha Berfirman)
Pengertian Asmaul Husna
Pengertian Asmaul Husna
-
Menurut bahasa berarti nama-nama yang baik.
-
Menurut istilah adalah nama-nama baik yang
dimiliki Allah sebagai bukti keagungan dan kemuliaannya.
-
Asmaul Husna tidak diberikan oleh pihak lain,
tetapi Allah sendiri yang membuatnya dan berhak atasnya.
Mengenal Sepuluh Nama
Allah
- Al-’Aziz : Maha Perkasa
Peneladanan : Keteguhan dan kesabaran dalam menjalani hidup.
- Al-Wahhab : Maha Pemberi
Peneladanan :
Kemurahan memberi.
- Al-Fattah : Maha Pemberi Keputusan
Peneladanan : Memberi keputusan dengan adil.
4. Al-Qayyum : Yang
terus menerus mengurus
Peneladanan : Sikap untuk selalu mengurus dan merawat diri
sendiri.
5. Al-Hadi :
Maha Pemberi Petunjuk
Peneladanan : Berusaha untuk menjadi panda dan berwawasan
luas.
6. As-Salam :
Maha Pemberi Keselamatan
Peneladanan : Selalu menjaga diri dari segala sesuatu yang
dapat membahayakan diri kita.
7. Al-Wadud :
Maha Pengasih
Peneladanan : Membiasakan diri untuk memiliki sifat belas kasih.
8. Al-Latif :
Maha Lembut
Peneladanan : Peduli terhadap orang lain, tidak
menyinggung perasa annya dan gemar memberi
maaf terhadap
kesalahaannya.
9. Al-Qawiyy : Maha Kuat
Peneladanan: Menahan
hawa nafsu.
10. Al-Hafiz : Maha Menjaga
Peneladanan : Menjaga segala sesuatu yang
Allah karuniakan kepada kita.
Hikmah Beriman kepada
Allah
- Menumbuhkan keyakinan yang utuh tentang keberadaan dan keesaan Allah
- Membentuk pribadi yang berkualitas
- Terdorong untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh kesadaran serta ketundukan
- Terdorong untuk selalu berbuat kebajikan
- Ikhlas dalam beramal
- Menjadikan kita tidak cepat putus asa dalam menghadapi masalah
Post a Comment