Headlines News :
Home » » Sabar

Sabar

Written By Aajum on Wednesday, February 1, 2012 | 7:22 AM



اَلسَّلاَ مُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وبَرَ كاَ تُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ اْعٰلَمِيْنَ. وَالصَّلوٰ ةُ وَالسَّلاَ مُ عَلىٰ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍِ وَعَلىٰ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ اجْمَعِيْنَ
اَشْهَدُ اَنْ لآَ اِلٰهَ اِلاَّ اللّٰهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمِّدًَارَسُوْلُ اللّٰهِ
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍِ وَعَلىٰ آلِهِ وَاَصْحَا بِهِ اَجْمَعِيْنَ
. قَا لَ اللّٰهُ تَعَا لىٰ فِى الْقُرْاٰنِ الْكَارِيْمِ



45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.’’(QS. Al-Baqoroh: 45-46).


PENDAHULUAN
    Setiap orang tentunya menghendaki sifat sabar dalam setiap aktivitas kehidupanya, namun tidak setiap orang memiliki sifat sabar apalagi mempunyai sifat sabar seperti yang diharapkan Allah swt kepada setiap hamba-Nya.
    Sabar merupakan sifat yang berkaitan erat dengan ridha, karena untuk dapat mencapai ridha Allah swt orang tersebut harus terlebih dahulu bersifat sabar. Sifat sabar sungguh sangat sulit dilakukan, kecuali bagi orang-orang yang khusu’  yaitu orang –orang yang senantiasa meyakini akan bertemu Tuhan-Nya. Oleh karena itulah Allah swt berjanji akan selalu bersama orang-orang yang sabar.


UNSUR-UNSUR SABAR
    Seperti benda-benda yang lain, sabarpun memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan oleh setiap hamba Allah swt. Imam Al-Ghozali menjelaskan unsure-unsur sabar kedalam tiga bagian sebagai berikut:
1.    Ilmu adalah pengetahuan  atau kesadaran bahwa sabar itu mengandung kemaslahatan dalam agama. Sabar akan membawa manfaat bagi seseorang dalam menghadapi segala problem kehidupan.
2.    Hal adalah keadaan hati yang memiliki pengetahuan atau kesadaran tersebut.
3.    Amal adalah terwujudnya hal dalam tingkah laku

Gambaran ketiga unsur tersebut menurut Imam Al-Ghozali seperti sebuah pohon, yaitu Ilmu adalah batangnya, hal adalah cabangnya, dan amal adalah buahnya.
Apabila ketiga unsur tersebut dijalankan seseorang insya Allah akan mendapatkan  keridhaan Allah swt.
Dan orang  yang besifat sabarpun tidak terlepas dari niat itu sendiri. Dan niat seseorang dapat dikatakan sempurna manakala terdapat tiga unsur didalamnya:
1.    Kemantapan hati, yaitu memadukan kata hati menurut fitrahnya yang selalu suci.
2.    Perbuatan, yaitu menjalankan kehendak hati seiring fitrah Illahi dalam perbuatan nyata.
3.    Bukti, yaitu  wujud nyata dari kehendak hati nurani yang ditimbulkan amal perbuatan.

Nabi Muhammad saw. Membagi kesabaran menjadi tiga macam, yaitu:

1.    اَلصَّبْرُ عَلىَ الطَّا عَةِ, sabar di dalam mematuhi perintah Allah swt. Dalam hal ini dituntut benar-benar menghambaan diri kepada Allah secara kaffah (totalitas). Sebagai wujud taat,tunduk dan patuh terhadapNya sehingga akan mendapat predikat Muttaqin.

2.    اَلصَّبْرُ عَلىَ الْمُصِيْبةِ, sabar di dalam menghadapi segala macam musibah, yakni mengembalikan secara totalitas bahwa, segala macam musibah adalah dari Allah swt dengan disertai ikhtiar dan tawakal kepadaNya

3.    اَلصَّبْرُ عَلىَ الْمَعْصِيَةِ, sabar dalam menghadapi maksiat atau sabar di dalam menahan diri untuk tidak melakukan maksiat, yaitu perbuatan-perbuatan yang dilarang menurut hukum dengan disertai dzikir kepada Allah swt dan muhasabah (menghitung-hitung) untung dan ruginya manakala menghadapi prbuatan maksiat tersebut.

Kesabaran merupakan salah satu kunci sukses dalam perjuangan meraih cita-cita, karena tidak sedikit rintangan dan hambatan yang harus dihadapi dalam kehidupan ini, maka untuk menghadapinya diperlukan kesabaran. Manakala seseorang menghadapi suatu maslah dalam hidunpnya, diperintahkan untuk menjadikan sabar dan sholat sebagai penolongnya. Karena hanya Allahlah tempat kita meminta dan bergantung.
Sifat sabar akan menuntun seseorang ke tingkat yang lebih tinggi yaitu sifat Ridha,yaitu rela menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang hati. Manakal orang sudah sampai sifat ridha, maka ia tidak lagi membedakan anatara apa yang disebut musibah dan apa yang disebut nikmat. Semuanya itu diterima dengan rasa senang karena semuanya merupakan kehendak Allah swt. Sebagaimana perbuatan-perbuatan para rasul dalam menjalankan tugasnya menyampaikan wahyu kepada para umatnya.
Allah swt berfirman:

“ Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. …”(QS. Al Ahqaff: 35)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mempunyai sifat sabar dan memiliki sifat ridha akan segala karunia yang Allah kehendaki serta terjauhkan dari adzab-adzab Allah swt yang bukan hanya menimpa pada orang yang berbuat maksiat saja. Dan mudah-mudahan kita tergolong kedalam golongan orang-orang yang dicintai Allah swt,

Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger