Headlines News :
Home » » Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah

Written By Aajum on Tuesday, February 28, 2012 | 11:51 AM


Asbabun Nuzul
Surat al-Fatihah hanya diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
“ Telah berkata Abul Ahwash, Salam bin Salim dari ‘Ammar bin Zuraiq, dari Abdullah bin Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila dari Said bin jubair, dari Ibnu Abbas, ra. dari Nabi saw bersabda:”pada suatu hari Rosululloh duduk bersama Jibril, tiba-tiba Rosululloh mendengar suatu bunyi dari atas, lalu Jibril menoleh ke atas, kemudian lalu berkata:” Itu sebuah pintu sudah terbuka di langit, dan tidak pernah pintu itu terbuka sebelum ini”, dari pintu itu turun satu Malaikat, yang langsung menuju kepada Rasululloh, dan berkata:”Bergembiralah engkau (Muhammad) mendapat cahaya yang aku bawakan ini, yang tak pernah kedua cahaya ini diberikan kepada nabi manapun sebelum engkau, kedua cahaya itu ialah Fathihatul_Kitab dan beberapa ayat di akhir surah al-Baqoroh, setiap huruf engkau baca dari keduanya pasti engkau mendapatkannya”.(HR. Muslim dan an-Nasai)
Keutamaan
1.    Surat paling besar yang terkandung dalam Qur’an
Nabi saw bersabda:”sebesar-besar surat di dalam Qur’an, ialah Alhamdulillahi robbil’alamiin”(HR. Bukhori)
Pada hadits yang lain diriwayatkan bahwa Yahya bin Said dari Syu’bah, dari hubaib bin Abdirrahman dari Hafidz bin ‘Ashim, dari Abu Sa’id al-Malli r.a. berkata:” Aku sedang sholat,lalu dipanggil oleh rasulullah saw, maka tak dapat aku menyahut. Sesudah aku selesai shalat, aku dtaangi beliau, rasululloh bersabda:” kenapa engkau tidak segera mendatangiku? Aku menjawab:” karena aku dalam sholat ya Rasululoh. Berkata Rosululloh: “ Bukankah Allah sudah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, shutilah seruan Allah dan Rosul bila menyeru kamu kepada apa yang menghidupkanmu. Kemudian beliau bersabda:” Aku akan mengajarkan kepadamu sebesar-besar surah di dalam al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid ini. Ketika Rosululloh akan keluar dari masjid beliaumemegang tanganku, lalu aku berkata:” Ya Rosululloh, Engkau mengatakan mau mengajarkan kepadaku sebesar-besar surah dalam al-Qur’an. Berkata Rasululloh: Ya, ialah al-Hamdulillahi Rabbil’alamiin dst., ialah 7 ayat yang berulang-ulang. Dan itulah al-Qur’an al-‘Azhim yang telah disampaikan kepadaku”. (HR. Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal r.a).
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh Bukhori, Abu Daud, an-Nasai, Ibnu Majah.
2.    Sama dengan dua pertiga qur’an
Nabi bersabda:” Fatihatul Kitab, sama dengan dua pertiga Qur’an”. (HR. Abdullah bin Ahmad)
3.    Tidak pernah diturunkan di dalam kitab-kitab sebelumnya
Nabi bersabda:” Tidak pernah Allah menurunkan di dalam Taurot dan Inzil yang menyamai Ummul Qur’an”(HR. Ibnu Hiban dari Ubay Bin Ka’ab ra)

Pada hadits yang dari Ali bin Abi Thalib ra. Bahwasanya Nabi saw bersabda:” Siapa yang membaca Al-Fatihah, maka seakan-akan dia telah membaca Taurot, Injil, Zabur dan al-Furqon”.
4.    Aman dari segala bahaya
Nabi saw. Bersabda:”Bila engkau baca al-Fatihah dan Qulhuwallohu ahad maka amanlah engkau segala sesuatu, keuali maut”(HR. Al-Buzar dari an-Nas. R.a)
5.    Langsung mendapat jawaban dari Allah
Nabi bersabda:” Telah berkata Allah ‘aja wajalla:” Aku (fatihah) bagi sholat antaraKu dan hambaKU menjadi dua bagian, seperdua untukKu dan seperdua lagi untuk hambaKu. Dan bagi hambaKu apa yang mereka minta. Apabila hambaKu itu berkata:”Al hamdulillahi Robbil’alamiin”, Allah menjawab:”HambaKu memujiKu”, dan apabila hambaKu berkata:” Arrohmaanir Rohiim”’ Allah menjawab:”hambaKu menyanjungKu”, dan apabila hambaKu berkata:” Maaliki yaumiddin,” Allah menjawab:”hambaKu memuliakanku. Dan apabila hambaKu berkata:”Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin”, Allah menjawab:”Ini seperdua untukKu dan seperdua untuk hambaKu, bagi hambaKu apa yang ia minta, dan apabila hambaKu berkata:”Ihdinashirothol musthaqiim,shirotoladziina’an’amta ‘alaihiim, ghoiril maghduubi ‘alaihim waladhooliin”, Allah menjawab:” Ini semuanya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang ia minta”(HR.Muslim dari Abu Hurairoh).

Lafald
1.  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2.  Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3.  Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4.  Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5.  Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].
6.  Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,
7.  (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[1]  Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2]  Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3]  Rabb (Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4]  Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5]  Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6]  Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7]  Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8]  Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9]  yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger