Headlines News :
Home » » Mencegah Akhlak tercela (Naufal)

Mencegah Akhlak tercela (Naufal)

Written By Aajum on Tuesday, May 7, 2013 | 6:08 PM


Assalaamu'alaikum Warohmatuloh Wabarookatuh.       
                         

AZAN

Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu

ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU

WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHUU
LAA NABIYYA BA’DAHU
Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.

ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN

WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN

FA-UUSHIIKUM WA NAFSII BIT TAQUULLAAH

QAALALLAAHU TA’AALA FIIL QUR’AANIL KARIIM
A’UUDZUBILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM
yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun, ammaa ba’du..

Kutbah ke-1

Saudara saudaraku kaum muslimin yang berbahagia

     Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Alloh dengan sebenar bnar taqwa. bukan hanya taqwa dalam ucapan saja, melainkan taqwa yang dinyatakan dalam amal perbuatan  sehari-hari dalam keadaan sepi maupun dalam keadaan ramai. ketauhilah dengan kita senantiasa bertakwa maka harapan besar kelak pada akhirnya kita di dalam menghadapi ajal mendapat pertolongan dan hidayah dari Alloh, sehingga kita akan mati dalam keadaan islam.
Kaum muslimin jama'ah jum'ah yang berbahagia.
     Bagi setiap muslim wajib mencegah segala bentuk akhlak tercela, dan berhias diri dengan akhlak mulia. sebabakhlak tercela hanya akan mejerunmuskan seseorang kejurang kehinaan, kesengsaraan, dan kehancuran. sebaliknya, akhlak mulia akan mengantarkan seseorang meraih kesuksesan, kemuliaan dan kebahagiaan. Perihal mencegah akhlak tercela, banyak di terangkan dalam Al-qur'an. Diantaranya adalah :
                                      فمن يعمل مثقال ذرۃخيرايره٫ومن يعمل مثقال ذرۃشرايره
     Dan barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat balasanya pula. ( QS. Az Zalalah: 8-9 )


Dan banyak lagi yg terdapat dalam alqur'an diantaranya Qs. Albaqoroh 81, Qs. Al jatsiah:21, Qs. Yusuf :53.


Kaum muslimin rohimakumulloh
     Rosululloh lewat hadist-hdistnya juga menganjurkan kepada umatnya agar senantiasa mencegah segala bentuk akhlak tercela, baik di tengah kehidupan keluarga maupun di tengah kehidupan masyarakat.


Rosululloh saw bersabda, "akan menimpa umatku penyakit-penyakit bangsa, yakni sombong, ingkar nikmat,berbanyak-banyakan harta, bermusuhan adlam urusan dunia, benci-membecni dan saling mendengki, sehingga terjadilah kezaliman yang luar biasa". (HR.Hakim).

     Bersikap keras sombong banyak berteriak di pasar-pasar, tidur melulu di waktu malam, banyak berbicara kasar di waktu siang hari, lincah mencari dan menyelesaikan urusan duniawi dan lupoa terhadap amal perbuatan yang menyelamatkan dirinya di akhirat, adalah termasuk akhlak yang tercela. Karena itu Alloh sangat membencinya. Demikian pula dengan ingkar nikmat, berlomba mencari harta, bermusuhan, benci membeci dan dengki mendengki. Semua itu sumber terjadinya kezaliman yang menghantarkan kehancuran sebuah bangsa.
     Apabila kamu melihat Alloh memberikan kekayaan yang disenangi kepada seseoarang padahal dia seorang yang durhaka, maka itu hanyalah istridraj (agar dia beratmabah durhaka)."
Kemudian Rosululloh membaca ayat: 44 suroh Al Ana'am yang menegaskan:"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah di berikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah di berikankepada mereka. Kami sikasa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. " (Hr. Ahmad dan Tabrani).
     Orang yang durhaka apabila mendapat kenikmatan semata-mata hanya untuk istidroj, agar bertambah durhakanya.Namun pada saatnya dia akan di beri musibah yang datangnya secara tiba-tiba, sehingga mereka merasa berputus asa. Sebab kesombongan yang berupa kedurhakaan hanya kan menghantarkan pelakunya mendapatkan murka Alloh swt. dan pada hakekatnya musibah yang menimpa seseoarng akibat dari perbuatan dosa yang dilakukanya.
                                           ويل لمن يكثرذكرالله فى لسا نه ويعص الله فى عمله
     Celakalah bagi orang yang banyak mengingat Alloh dengan lisannya, dan durhaka kepada Alloh dengan aamal perbuatanya. (Hr. Dailami).


     Rosululloh telah bersabda:" Dosa adalah racun bagi orang lain selain pelakunya. Jika orang lain itu mencacinya, maka dia mendapat cobaan. jika dia mengampuninya, maka dia berdosa, Namun jika dia meridhoinya maka dia bersekutu dengannya dalam dosa." (Hr. Dailami).

     Kaum muslimin yang berbahagia.

     Bagi seseorang yang lisannya rajin berdzikir namun perilakunya slalu bermaksiat, dia akan mendapatkan kecelakaan dan kerugian yang besar. Demikian pula bagi seseorang yang menbcari pujian dari sesama orang yang memujinya itu pasti akan berbalik mencaci maki dirinya. Dan bagi orang yang melakukan dosa, dia jelas menerima akibatnya. Tetapi bagi orang yang menyaksikanya , maka hal tersebut adlah racun. Mencaci, mendapat cobaan. mengumpat ikut berdosa. Dan meridhoi, berarti menceburkan diri dalam perbuatan dosa pula. sebab senua itu termasuk akhlak tercela.
     Diriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya Rosululloh telah bersabda:" maukah aku beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang sangat buruk di antara kamu?"Mereka menjawab:" Ya, bila engkau menghendaki, ya Rosululloh." Rosululloh kemudian bersabda:"Sesungguhnya orang orang yang sangat buruk diantara kamu adalah orang yang tinggal sendirian, menjilid (memukul) hambanya, dan menolak kumpulannya. 
     maka dari itu Rosululloh secara tegas telah menerangkan tentang siapa saja di antara umat manusia yang di kategorikan orang yang buruk, orang yang lebih buruk, dan orang yang paling buruk di antara mereka. Ketiga tingkatan tersebut di duduki oleh mereka yang memiliki akhlak tercela. karena itu, setiap muslim harus menghindari dan berhias diri dengan akhlak mulia.

Kutbah ke-2

Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.

Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger