Headlines News :
Home » » Nikmat Allah swt (Itsna)

Nikmat Allah swt (Itsna)

Written By Aajum on Tuesday, May 7, 2013 | 6:06 PM


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Bapak/Ibu Guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya sayangi.
Alhamdulillahirobbil alamin. Alhamdulillahilladzi fabiayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad amma ba’du. Robbisy rohli sodrii wayassirlii amrii wahlul ‘uqdatammillisaanii yafqohuu qauli. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya, kita dapat bertemu dalam keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang keberadaanya menjadi teladan utama bagi seluruh umat.
Hadirin Rakhimakumullah,

Sesungguhnya semua yang kita dapatkan dan diterima dari Allah merupakan nikmat Allah yang tak terbantahkan. Hingga Allah telah 31 kali mengucapkan dengan bertanya demikian di dalam Alquran Surat Ar-Rahman, "Maka Nikmat Tuhanmu Yang

Manakah Yang Kamu Dustakan?".
Allah ta’ala berfirman dalam QS Ar-Rahman,
“Fabiayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban”
 “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ayat ini mensuratkan dengan jelas, bahwa banyak sekali nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Indahnya hidup, kesehatan, pohon yang tumbuh subur, hijaunya rerumputan, gugurnya daun-daun, kekayaan laut, dan masih banyak lagi, bahkan tak terhitung. Anda bisa membayangkan nikmat itu?
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya.
 “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian, dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS Ibraahiim:7)
Allah memberikan peringatan, agar kita banyak bersyukur atas nikmat melimpah dari Allah SWT. Celakalah bagi orang yang mengkufurinya. Apabila kita mau instropeksi diri, ada banyak kenikmatan yang diberikan Allah SWT yang tidak kita sadari. Justru pada saat kita diuji dengan sebuah cobaan, pikiran kita hanya terfokus pada kesusahan tersebut dan mengabaikan segala kenikmatan yang diberikan. Seolah-olah kita adalah orang yang paling menderita dan sengsara di dunia.
Faktanya, Allah SWT menguji manusia dengan berbagai hal, mulai dari kenikmatan dan kesusahan, kesempatan maupun kesempitan, sakit maupun sehat, kelebihan uang dan kekurangan uang. Masing-masing sifat yang berlawanan ini digunakan untuk menguji keimanan manusia, apakah dengan kondisi tersebut, manusia masih mengingat Tuhannya dan bertakwa?
Hadirin Rakhimakumullah,
Satu hal penting yang perlu diingat, bahwa Allah SWT tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan kita. Allah SWT hanya ingin mendidik kita dengan berbagai macam cara, mulai dari kesulitan hingga kesenangan agar kita layak menjadi manusia beriman yang utuh. Dan Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan dan berhati-hatilah dengan prasangka buruk dan keluhan, supaya tidak menjadikan kita termasuk golongan orang yang lupa bersyukur. Maka dari itu, sudah seharusnyalah kita pandai-pandai bersyukur. Tak perlu menyombongkan diri, tak perlu mengeluh, yang perlu hanyalah bersyukur.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger