Headlines News :
Home » » Kholifah fil Alrdhi

Kholifah fil Alrdhi

Written By Aajum on Friday, July 8, 2011 | 10:13 AM

          Allah swt berkehendak menjadikan kholifah di muka bumi, namun para Malaikat tidak setuju karena
menurut para Malaikat kholifah di muka bumi hanya akan menumpahkan darah dan membuat kerusakan. Namun kehendak Allah swt tidak dapat dibantah dan merupakan kehendak yang Mutlak yang tak satupun makhluk di dunia ini yang dapat mencegahnya.
Apapun kehendak Allah swt tentunya akan membawa hikmah yang besar bagi setiap makhlukNya. Tak ada satupun ciptaan Allah di dunia yang diciptakan sia-sia dan semua ciptaan-Nya bermanfaat bagi makhluknya.terbukti Allah pun menciptakan rahmat bagi hambaNya dan hukum-hukum bagi kepentingan hambaNya sebagai pedoman dan petunjuk hidupnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pernyataan para Malaikat ternyata benar terbukti di dunia ini, bahwa manusia hidup di bumi saling bunuh membunuh dan membuat kerusakan. Bukankah pernyataan ini terbukti di sekitar kita?. Oleh karna itu agar kita senantiasa mendapat rahmatNya, maka kita hendaknya selalu mengikuti hukum-hukumNya baik yang berbentuk Qauliyah yaitu kitab Allah (al-Qur’an) maupun yang berbntuk Kauniyah (sunahtullah atau hukum alam) dan selalu mengikuti perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Untuk dapat menjalankan hukum-hukum Qauliyah, maka hamba Allah harus mau membaca, mempelajari, merenungi, membuktikan, menyakini, mengamalkan, dan menyampaikan kepada sesama makhluk lain. Adapun cara membaca Al-Qur’an ada bebrapa cara:
1. Qiro-atuttahqiq, yaitu membaca dengan memberikan hak-hak tyiap-tiap huruf dengan sempurna
2. Qiroatu hadar, yaitu membaca dengan cepat, tetapi tidak merusakan makna makna
3. Qiro atutadwir, yaitu membaca dengan sederhana, anatara cpat dan perlahan.
Adapun untuk menjalankan hukum Kauniyah kita senantiasa harus menyadari bahwa kita hidup di alam sesuai sunahtullah membutuhkan alam, belajar dari alam, maka kita harus senantiasa harus menjaga, memelihara dan memanfaatkanya dan selalu menghindari kerusakan dan mengekploitasi yang berlebihan, karena akibat yang kita perbuat akan kembali lagi kepada kita sendiri nantinya.

A. Manusia dan tugasnya sebagai kholifah di muka bumi
1. QS. Al-Baqoroh ayat 30
a. Membaca
b. Menterjemahkan
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(QS.Al-Baqoroh: 30)
c. Mentajwid
d. Mengartikan perkata
e. Inti sari
Allah swt melalui ayat tersebut di atas menjelaskan, bahwa Dia berfirman kepada Malaikat bah-wa Allah swt hendak menja-dikan kholifah di muka bumi sebagi wakil, pemelihara, pelin-dung dan pemakmur di muka bumi . namun para Malaikat ti-dak setuju, karena menurut ang-gapan para malaikat kholifah ter-sebut yang tidak lain manusia hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah (saling bunuh membunuh). Namun ang-gapan para Malaikat dibantah oleh Allah, bahwa Allah swt lebih tahu dari apa yang mereka tidak tahu. Ini menjelaskan bahwa Allah kehndaknya mutlak tak dapat ditolak dan semua itu adalah untuk kebaikan dan manfaat bagi makhluk-Nya itu sendiri. Terbukti setlah diuji oleh Allah kmampuan para Malaikat dan kholifah tersbut (Adam) un-tuk menyebutkan nama-nama di syurga yang Allah sudah berikan kepada Adam, para Malaikat tidak dapat menyebutnya, tetapi Adam dapat mnyebutnya satu persatu .Sehingga Allohpun ber-firman agar para Malikat ber-sujud kepada Adam dan mereka-pun sujud kecuali Iblis yang pada waktu itu ditermasuk makhluk Allah yang sombong.dengan kesombomgan itulah, maka Iblis dikeluarkan dari nikmatnya syurga. Lihat QS Al-Baqoroh ayat. 31-39)
Dzikir
Qs. Al-Baqoroh terdiri dari dari 286 ayat dan diturunkan di Madinah pada permulaan tahun hijrah sebagian besar. Kecuali ayat 281 yang diturunkan ketika Mina pada haji wada (haji Muhammad yang terakhir). Dinamakan “Al-Baqoroh” karena di dalamnya disebutkan kisah penyelembihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai 74) dan menceritakan watak orang Yahudi pada umumnya. Juga dinamakan “Fusthaathul-Qur’an” (puncak Al-Qur’an) kerena memuat beberapa hukum yang tidak disbutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga “Alif Laam Miim’ karma surat ini dimulai dengan Aliif Laam Miim


2. Qs. Al-Mukminun ayat 12-14
a. Membaca
b. Menterjemahkan

“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”
“ kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”
“ kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
c. Tajwid
d. Mengartikan perkata
e. Inti sari
Allah swt menjelaskan melalui ayat tersebut bahwa Dia yang menciptakan manusia melalui proses yang ada di dalam rahim seorang ibu yang secara umum kandungan seorang ibu berkisar 9 bulan 10 hari.
Dalam ayat ini dijelaskan sebelum proses itu ada di dalam rahim, pertama-tama bahwa manusia (bani Adam) itu berasal sari pati tanah, yaitu sari–sari dari tanah yang diserap tumbuh-tumbuhan dan yang dimakan oleh manusia itu kemudian di konsumsi oleh manusia. Apabila di konsumsi laki-laki, maka akan menjadi sperma dan apabila dikonsumsi oleh perempuan akan menjadi sel telur. Dan manakala sperma dan sel telur bersatu dalam rahim , maka akan menjadi makhuk lain yaitu manusia baru dengan siziin-Nya Proses penciptaan manusia itu adalah:
1. Sulalatin min tin, yaitu sari pati tanah yang didapat melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia
2. Nutfah, yaitu sel sperma yang dijadikan yang dijadikan Allah dari sari pati tanah
3. Fi qororin makin, yaitu rahim seorang ibu (tempat yang tersembunyi)
4. “alaqoh, yaitu embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berujud segumpal darah
5. Mudghoh,yaitu segumpal daging yang berbentuk ‘alaqoh
6. ‘Izam, yaiti mudghoh yang telah menjadi tulang belulang
7. Kholqon akhoro, yaitu makhluk lain yang berbentuk manusia

Dzikir
Qs. Al-Mukminun terdiri dari 118 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah. Dina-makan “Al-Mukminun”,karena permulaan surat ini mene-rangkan bagaimana seharus-nya sifat-sifat orang mukmin yang menybabkan kebrun-tungan mereka di akhirat dan ketentraman jiwa mereka di dunia.

3. Qs. Adz.Dariyat ayat 56

a. Membaca
b. Menterjemahkan
“ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.
c. Tajwid
. d. Mengartikan perkata
e. Inti sari
Ayat di atas menjelaskan , bahwa Allah tidaklah menciptakan Jin dan Manusia melainkan hanya semata –mata untuk menyembah Allah swt. Allah kadang menyebut manusia dengan sebutan yang berbeda seperti, Bani Adam, Insanun, Basyar dan terkadang pula menyebut jin berbeda-beda, terkadang Dia menyebut Iblis, Syaithan atau mahluk gaoib. Seperti manusia Jin pun mempunyai kelompok-kelompok antar lain:

1. Iblis, yaitu nenek moyang dari Jin yang pernah menggelincir-kan Adan dan Siti Hawa
2. Setan, yaitu sikap yang durhaka dari Jin dengan pernyataan tegas memusuhi orang-orang yang taat dan tunduk kepada Allah swt. Dan sikap syaithan ini pula ada yang dimiliki manusia
3. Al-Marodah, yaitu jin yang salalu memasukan ke dalam dada manusia sehingga timbul was-was
4. Al-Ifrit, yaitu jenis jin yang selalu menggoda manusia agar memiliki sifat penipu
5. Al-Awn, yaitu jenis jin yang sering dijadikan qodam (peno-long)
6. At-Thoyarun yaitu, jenis jin yang selalu menggoda di ruang angkasa
7. At-Ghowasun, yaitu jenis sering menggoda di perairan
8. At-Tawabi, yaitu jnis jin yang selalu mngekor pada jin-jin lainya.
9. Al-Qorn,yaitu jenis jin yang sering menjadi pendamping
10. Al-Amar, yaitu jenis jin yang seringa bersama atau dipakai oleh para dukun atau supra-natural

DZIKIR

QS. Jin terdiri dari 28 ayat dan termasuk surat-surat Makiyyah. Dinamai “Al-Jin” diambil dari perkataan”Al-Jin” yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan Al-Quran dan mereka mengikuti ajaran Al-Qur’an

4. Qs. An-Nahl ayat 78

a. Membaca
b. Menterjemahkan
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
c. Mentajwid
d. Mengartikan perkata
e. Inti sari
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia itu dikeluarkan dari perut ibu dengan tidak mengetahui apa- apa pada awal mulanya, kemudia Allah memberikan pendengaran, penglihatan dan hati. Ketiga ini indera ini merespon stimulus-stimulus dari luar sehingga ia dapat memahami sesuai indranya, maka jadilah menusia itu dapat berkomunikasi dengan sesamanya dan alam sekitar dengan seizin-Nya . Dan pengetahuan manusia itu dapat bertingkat-tingkat dari tingkat ma’rifat, thoriqot, hakikat dan tingkat ma’rifat
B. Ikhlas Dalam Beribadah
1. QS. Al-An’am ayat 162-163
a. Membaca
b. Menterjemahkan
“atakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
c. Mentajwid
d. Mengartikan perkata

e. Inti sari
Allah swt melalui ayat tersebut memerintahkan agar kita senan-tiasa pasrah kepada Allah baik dalam sholat, ibadah. hidup, dan matinya hanyalah untuk Allah swt. Dan kita sebagai orang mus-lim haruslah yakin bahwa Allah lah yang menten-tukan segalanya bagi kita.
Manakala sikap ini sudah ada pada diri seorang muslim, maka ia akan memasrahkan diri secara totalitas kepada tuhan serua sekalian alam.
Dzikir

Surat al-An’am (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri, dan kam-bing), yang terdiri atas 165 ayat dan termasuk golongan surat
Makiyyah.
Dinamakan Al-An,am karena di dalamnya disebut kata “Al-An’am dalam hubunganya de-ngan dapat istiadat kaum musy-rikin, yang menurut mereka binatang-binatang tersebut dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka.

2. Qs. Al-Biyyinah ayat 5
a. Membaca
 b. Menterjemah
“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”
c. Mentajwid

e. Inti sari


Adanya perpecahan , kemudian Allah menegaskan dan memerin-tahkan bahwa mereka tidak diperintahkan melainkan untuk menyembah kepada Allah dngan ketaan dan rasa tunduk kepada-Nya. yaitu dengan me-ngikuti agama Ibrahim yang lurus. Perintah Allah tersebut adalah untuk kebahagiaan di dunia maupun di akhirat dan untuk mencapai kebahagiaan trsebut haruslah ia taat dan tunduk kepada Allah dengan ikhlas dan menjauhkan diri dari segala yang mensyirikan kepada-Nya. Dan mendirikan sholat yang senan-tiasa dilakukan dengan terus menerus untuk mensucikan diri dan mengkhusukan bathin dan memusatkan pikiran hanya kepa-da kebesaran Allah swt. Itupun belum cukup manakala belum diikuti dengan menunaikan zakat kepada yang berhak meneri-manya sebagai pensucian harta dan jiwa juga sebagai rasa syukur kepada-Nya.
Dzikir

Surat Al-Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah . Dinamakan “Al-Bayinah”( bukti yang Nyata) diambil dari perkataan “Al-Bayyina” yang terdapat pada ayat pertama surut ini.

Kamus Itilah
Kholifah , yaitu wakil, pengganti, penghuni, pamelihara dan pemakmur di muka bumi
Bani Adam, yaitu keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa
Insanun, yaitu nama lain dari manusia yang mempunyai sifat pelupa dan tempat berdosa
Basyar, yaitu kulit, dipakai untuk sebutan manusia, agar manusia itu mempunyai sifat seperti sifat kulit yaitu perasa
Jin, yaitu makhluk misterius yang tidak dapat dilihat mata lahir
Agama, yaitu aturan yang berisi pedoman hidup bagi hamba tuhan
Ikhlas, yaitu segala perbuatan manusia yang hanya mengharapkan ridho Allah
C. Pengayaan Ilmu Tajwid

Bacaan panjang
Bacaan panjang dalam Al- Qur’an dapat digolongkan kedalam empat kelompok bacaan, yaitu:

1. Apabila ada huruf-huruf yang dapat memanjangkan bacaan seperti:
a) Apabila ada fathah menghadapi alif. Contoh. 
b) Apabila ada dhumah menghadapi wawu mati/sukun.

c) Apabila ada harokat kasroh bertemu “ya” mati/sukun. .

d) Apabila ada huruf pada kata dasar yang bisa diganti dengan alif dalam penulisanya boleh dengan ditulis
Empat rumus dasar tersebut bacaanya adalah dua harokat atau satu alif
2. Apabila ada huruf bertanda saksi atau harokat tegak seperti :
Apabila ada kata dasar yang berharokat tegak
Adapun panjang bacaanya adalah dua harakat.
3. Apabila ada tanda mad
Adapun panjang bacaanya:
a) Apabila ada tanda mad bertemu dengan hamzah bacaanya lima harakat.
b) Apabila ada tanda mad bertemu dengan alif panjangnya dua sampai lima harakat Contoh 
c). Apabila ada tanda mad bertemu dengan huruf bertasdid panjang bacaanya enam haraokat atau tiga alif

4. Apabila ada huruf akhir pada kata yang dimatikan/sukun dan sebelumnya ada huruf-huruf yang memanjangkan.
Adapun panjang bacaanya dua sampai enam harakat.

Rangkuman
A. Manusia dan Tugasnya sebagai Khalifah di Muka Bumi
1. Surat Al-Baqoroh ayat 30
a) Allah berkehendak menjadikan kholifah di muka bumi dengan memberitahukan kepada para malaikat, namun para malaikat tidak setuju, karena menurut anggapan mereka kholifah tersebut hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Sedangkan para malaikat sendiri yang senantiasa bertasbih, bertahmid dan mensucikan Allah dalam makna tersirat tidak sanggup menjalankanya.
b) Anggapan para malaikat dibantah Allah, bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang mereka tidak ketahui. Dan keputusan Allah adalah mutlak tak ada satupun makhluk yang dapat menghalanginya. Kehendak Allah tersebut tentunya tidaklah sia-sia karena tujuan kholifah tersebut mengemban tugas untuk menjadi wakil, memakmurkan, memanfaatkan, menjaga dan memeliharanya.
Dan anggapan para malaikatpun sekarang terbukti, ternyata manusia banyak yang saling menumpahkan darah (membunuh) dan membuat krusakan di alam ini.

2. Surat Al-Mukminun ayat 12-14
Pada ayat ini Allah menjelaskan tentang proses kejadian manusia yang diciptakan Allah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Sulalatin min tiin, yaitu sari pati tanah yang didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia
b) Nutfah, yaitu sari dari makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia yang kemudian menjadi sperma
c) Fi qororin makin, yaitu tempat yang tersembunyi dan kokoh yang ada dip rut seorang ibu
d) ‘Alaqoh, yaitu hasil pembuahan yang berupa segumpal darah
e) Mudghoh, yaitu segumpal daging yang terbentuk dari ‘Alaqoh
f) ‘Izam adalah tulang belulang atau kerangka
g) Lahman, yaitu tulang belualang yang sudah diliputi dengan daging
h) Kholqon akhoro, yaitu makhluk lain yaitu manusia.


3. Surat Adz-Dzariyat ayat 56
a) Allah menjelaskan bahwa Dia tidak mnjadikan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk beribadah.
b) Inti Beribadah kepada Allah adalah menjalankan aturanya Qauliyah dan Kauniyah), menjalankan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya
c) Allah menjadikan jin dan manusia supaya tunduk, taat dan patuh kepada peraturan-Nya dengan merendahkan diri terhadapNya serta menerima segala taqdir-Nya.
d) Manusia terkadang oleh allah dipanggil dengan nama yang berbeda-beda seperti, Bani Adam, Insanun, dan terkadang dipanggil dengan Basyar.
e) Kehidupan jin dikelompokan dalam jenis-jenis iblis, syaitan, al-marodah, ifrit, al-awn, al-ghowasun, at-thoyarun, at-thawabi, al-qorn, dan al-amar.
4. Surat An-Nahl ayat 78
a) Manusia lhir dalam keadaan tidak tahu apa-apa dan tidak mampu meakukan sesuatu
b) Allah kemudian memberikan kepada manusia tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani
c) Dari ketiga pondasi dasar inilah manusia kemudian dalam perkembanganya dapat berinteraksi dengan sesamanya dan alam sekitar

.B. Ikhlas Dalam Beribadah

1. Surat Al-An’am ayat 162-163
a) Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan agar manusia benar-benar menyatakan bahwa sholat, ibadah, hidup, dan matinya hanya hanyalah untuk Allah semata-mata.
b) Dan semua ibadah tersebut hendaknya dijalankan dengan istiqomah, tekun, berkesinambungan dengan didasari rasa ikhlas demi mengharap ridho-Nya.

2. Surat Al-Bayinah ayat 5
a) Allah menjelaskan bahwa Allah tidak memerintah manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya
b) Semua perintah Allah yang ditujukan kepada manusia adaah untuk kebaikan manusia itu sendiri.
c) Allah memerintahkan agar mendirikan sholat dan menunaikan zakat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai bukti nyata bersyukur kepadanya.
d) Allah mmerintahkan agar mengikuti agama yang lurus seperti agama yang dijalankan oleh nabi Ibrahim As.
e) Orang yang menjalankan agama tidak akan mengalami kekacauan dalam hidupnya.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger