Headlines News :
Home » » Manusia dan Tugasnya Di Muka Bumi

Manusia dan Tugasnya Di Muka Bumi

Written By Aajum on Sunday, November 27, 2011 | 8:07 AM


A.    Manusia Sebagai  Khalifah
1.      Surah al-Baqoroh Ayat 30

øŒÎ)ur tA$s% š/u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkŽÏù `tB ß$pkŽÏùÅ¡øÿムà7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB Ÿw tbqßJn=÷ès?
Artinya:  "Dan ( ingat) ketika tuhan mu berfirman kepada para malaikat,“ Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata,“Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan  menumpahkan darah di sanah, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman,”sungguh,Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S.al-Baqarah (2): 30)

Kandungan Surah al-Baqarah Ayat 30
Berdasarkan terjemah diatas dapat disimpulkan:
a.       Rencana Allah untuk menciptakan khalifah dimuka bumi yang akan diperankan oleh manusia
b.      Malaikat menyaksikan kemampuan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, tetapi Allah meyakinkannya. Dengan diberi karunia akal manusia dapat mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan.
c.       Tugas manusia di muka bumi adalah melestarikan dan memanfaatkan segala isinya dengan tetap menjaga keseimbangan alamnya.

Ayat diatas menyatakan keterkejutan malaikat ketika diberitahu bahwa Allah SWT. Akan menjadikan Adam sebagai khalifah di bumi. Mereka bertanya kepada Allah SWT., mengapa Adam yang akan di angkat menjadi khalifah, padahal Adam dan keturunanya, adalah makhluk yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah. Sebaliknya, para malaikat menganggap bahwa dirinya lebih pantas memangku jabatan tersebut sebab mereka senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT. Sepanjang hidupnya. Allah SWT. Tidak membenarkan anggapan para malaikat tersebut. Allah SWT. Melakukan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan dan Hikmah-Nya. Allah SWT. Mengetahui segala sesuatu yang tidak diketahui oleh para malaikat dan semua makhluk-Nya.

Khalifah adalah seorang yang di jadikan pengganti atau seseorang yang di beri wewenang untuk bertindak atau berbuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari yang memberi wewenang. Adapun yang dimaksud dengan kekhalifahan Adam adalah kedudukan sebagai wakil Allah SWT. Dibumi. Ia berkewajiban melaksanakan perintah-perintah-Nya untuk memakmurkan bumi serta memanfaatkan segala yang ada padanya. Hal itulah yang memunculkan ungkapan bahwa manusia adalah khalifahtullah di bumi.
2.      Surah al-Mu`minun Ayat 12-14
ôs)s9ur $oYø)n=yz z`»|¡SM}$# `ÏB 7's#»n=ß `ÏiB &ûüÏÛ ÇÊËÈ §NèO çm»oYù=yèy_ ZpxÿôÜçR Îû 9#ts% &ûüÅ3¨B ÇÊÌÈ ¢OèO $uZø)n=yz spxÿôÜZ9$# Zps)n=tæ $uZø)n=ysù sps)n=yèø9$# ZptóôÒãB $uZø)n=ysù sptóôÒßJø9$# $VJ»sàÏã $tRöq|¡s3sù zO»sàÏèø9$# $VJøtm: ¢OèO çm»tRù't±Sr& $¸)ù=yz tyz#uä 4 x8u$t7tFsù ª!$# ß`|¡ômr& tûüÉ)Î=»sƒø:$# ÇÊÍÈ
Artinya:  "Dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari sari pati ( berasal )dari tanah kemudian kami menjadikannya air mani ( yang di simpan ) dalam tempat yang kukuh ( rahim ). Kemudian mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudia,  kami menjadikan nya makhluk yang ( berbentuk lain ) maha suci Allah, pencipta yang paling baik". (Q.S. al-Mu`Minun (23): 12-14)

Kandungan Surah al-Mu`minun ayat 12-14
Secara lebih detail, manusia diciptakan dalam beberapa tahap sebagai berikut.         
a.       Sulalatin min tin adalah sari pati tanah yang didapatkan melalui makanan yang di komsumsi oleh  Manusia, baik berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan.
b.      Nutfah adalah sel sperma yang di jadiakan Allah SWT. Dari sari pati tanah.
c.       Fi qurarin  makin adalah tempat yang kukuh atau rahim. Sel sperma yang dibuat dari sari pati tanah tersebut kemudian di letakan ke dalam rahim sehingga terjadi pembuahan.
d.      `Alaqah  adalah embrio yang merupakan hasil pembuahan dan berwujud gumpalan darah. Embrio ini terbentuk pada hari kesembilan sampai hari kesebelas setelah pebuahan.
e.       Mudgah adalah segumpal daging yang berbentuk dari `alaqah.
f.        `Izam  adalah mudgah yangtelah di berikan tulang atau kerangka oleh Allah SWT.
g.      Khalqan akhara adalah makhluk dalam bentuk yang lain,atau manusia yang baru.

Ayat di atas menegaskan bahwa manusia di ciptakan dari sari pati ( sulalah ) dari tanah ( tin ). Allah SWT. Menciptakan manusia dari tanah. Makna ayat tersebut adalah bahwa Allah SWT. Menjadikan manusia dari sari pati yang berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu mengomsumsi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tumbuh-tumbuhan hidup dengan mengambil unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Binatang ternak lalu memakan tumbuh-tumbuhan tersebut. Sari pati makanan yang di makan bapak menjadi sel sperma sedangkan sari pati makanan yang di makan ibu menjadi sel telur. Sel sperma dan sel telur tersebut bertemu dalam rahim sehingga terjadi pembuahan. Peristiwa itu merupakan awal dari proses terciptanya manusia.


3.      Surah adz-Zariyat Ayat 56
$tBur  àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ    
Artinya:  "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka  beribadah kepada-Ku."  (Q.S. az-Zariyat (51) :56)

Kandungan Surah  adz-Zariyat Ayat 56
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut:
a.      Allah menciptakan manusia adalah untuk menyembah ( beribadah ) kepada-Nya. baik beribadah secara langsung ( hablum minallah ) yaitu hubungan kepada Allah seperti sholat, berdo`a dan sebagainya yang disebut mahdah, maupun beribadah secara tidak langsung ( hablum minannas ) yaitu hubungan kepada sesama manusia dalam rangka mencari rida Allah SWT. Yang disebut Ibadah gairu mahdah.
b.      Jin diciptakan Allah agar mereka menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT.

Al-Qur`an surat az-Zariyat Ayat 56 tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT. Tidak menjadikan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Nya. Jin dan manusia di jadikan Allah SWT. Untuk tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya. Hal itu di wujudkan dengan menaati semua peraturan Allah SWT. Serta menerima segala takdir-Nya. Ayat tersebut juga menguatkan perintah kepada manusia untuk selalu berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.

4.      Surah al-Nahl Ayat: 78
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç/ öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«øx© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noyÏ«øùF{$#ur   öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ
Artinya:  "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur". (Q.S. An- Nahl (16): 78)

Kandungan Ayat
Berdasarkan terjemahan surat diatas dapat disimpulkan kandungannya; bahwa Allah membekali manusia 3 (tiga) hal :
a.       Pendengaran
b.      Penglihatan
c.       Hati Nurani.

Al-Qur`an surah an-Nahl ayat 78 tersebut menegaskan bahwa kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan tidak mengerti apa-apa. Kita lahir dalam keadaan lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan, kita membutuhkan bantuan orang lain sesaat setelah dilahirkan, seperti bidan, perawat dan orang tua kita. Itulah sesungguhnya pada awal kehidupan kita. Dengan menyadari hal itu, kita akan terjauh dari sifat sombong dan takabur.

Ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah membekali manusia dengan tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut, manusia akan menjadi makhluk yang sempurna agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Dalam ayat itu, pendengaran di sebutkan terlebih dahulu daripada penglihatan. Menurut  para ulama, hal itu menyiratkan makna bahwa pendengaran lebih di muliakan dari pada penglihatan. Para ulama memberikan dua alasan, mengenai hal itu alasan pertama bahwa telinga merupakan alat untuk mendengarkan seruan di dunia dan di akhirat. Alasan kedua adalah bahwa telinga bayi lebih dulu ber fungsi dari pada matanya.

Dewasa ini, hal itu mendapatkan penjelasan melalui penelitian ilmiah di bidang kedokteran. Dengan menggunakan teknologi yang telah maju, anatomi tubuh manusia dapat diketahui dengan jelas hingga gambaran yang paling detail. Dengan penggunaan teknologi tersebut dapat diketahui bahwa otak terdiri atas beberapa kepingan, yaitu kepingan otak bagian depan, dahi, pelipis dan belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia.

Setelah mempelajari pusat-pusat pendengaran dan penglihatan, para Ilmuan menemukan bahwa pusat pendengaran terletak pada kepingan pelipis yang berhadapan dengan telinga, sedangkan pusat penglihatan terletak pada bagian belakang otak. Dengan demikian, dilakukanya peyebutan pendengaran dari pada penglihatan bersesuaian dengan anatomi pusat-pusat indra pada otak secara tepat.

Fakta yang lain di tunjukan oleh ilmu imbriologin. Dalam ilmu imbriologi, di jelaskan bahwa alat pendengaran telah berkembang saat manusia dalam bentuk janin. Perkembangan ini jauh lebih awal sebelum perkembanganya alat penglihatan manusia. Perkembangan telinga pada janin akan sempurna pada bulan kelima, sedangkan mata baru akan mencapai kesempurnaan setelah kelahiran. Oleh karena itu, janin sudah mampu mendengarkan bebagai suara,tetapi belum mampu melihat berbagai cahaya dan gambar.

B.     Ikhlas dalam beribadah
  1. Surah al-An`am ayat 162-163

ö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ Ÿw y7ƒÎŽŸ° ¼çms9 ( y!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ 7Ï9ºxÎ/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# ÇÊÏÌÈ

Artinya:  "Katakanlah ( Muhammad ).”Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikian yang diperintahkan  kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)”  (Q.S. al-Ana`am (6) :162-163 )

Kandungan Surah al- An`am ayat 162-163
Isi kandungan surah diatas sebagai berikut :
a.       Kepasrahan jiwa dan raga untuk mengharap ridla Allah SWT.
b.      Menghindarkan diri dari kemusyrikan .

Dalam ayat tersebut, Allah SWT. Memerintahkan Nabi Muhammad saw. Supaya mengatakan bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah semata-mata untuk tuhan semesta alam. Dua ayat ini juga mengandung ajaran Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad saw. Yang harus disampaikan kepada umatnya. Ajaran itu berisi cara hidup seorang muslim didunia ini bahwa semua amal ibadah harus dilaksanakan dengan tekun, ikhlas, tanpa pamrih, dan sepenuh hati karena Allah SWT.

Seorang muslim harus meyakini kodrat dan iradat Allah SWT. Hal itu disebabkan Allah SWT. Adalah dzat yang menentukan hidup dan mati seseorang. Oleh  karena itu, seorang muslim tidak takut mati dalam berjihad dijalan Allah SWT.

Seorang muslim juga tidak boleh takut kehilangan kedudukan atau jabatan dalam menyampaikan dakwah Islamiyah.


  1. Surat al-Bayyinah Ayat 5
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ
Artinya:  "Padahal mereka diperintah menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya, semata-mata karena ( menjalankan ) agama, dan juga agar melakukan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus ( benar )". (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)

Kandungan Surat al-Bayyinah ayat 5
Isi Surah kandungan diatas sebagai berikut :
a.       Manusia di ciptakan hanya untuk menyembah kepada Allah.
b.      Memurnikan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan dari syirik
c.       Sebagai tolok ukur ketaatan kepada Allah SWT.adalah menjalankan sholat dan memberikan sebagian hartanya yang di anugrahkan oleh Allah SWT.

Dalam ayat tersebut,Allah SWT. Menegakan bahwa manusia tidak di perintah, kecuali untuk beribadah kepada Allah. SWT. Perintah yang di tujukan kepada manusia adalah untuk memberikan jalan kepada manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akherat. Untuk mencapai hal itu, manusia harus berbakti kepada Allah SWT.dengan melaksanakan ibadah secara iklas lahir dan batin. Hal itu dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah SWT.

Ikhlas adalah melakukan ibadah dengan tulus hati dan semata-mata mengharap ridla Allah SWT. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut Mukhlis.
Apabila dalam ibadah ada motif selain karena Allah SWT. Semata, ibadah tersebut akan di warnai oleh sikap ria, sum`ah, sombong, angkuh dan ujub.
            Berapa keuntungan sikap ikhlas adalah sebagai berikut.
a.       Ikhlas merupakan syarat mutlak di terima atau tidaknya suatu ibadah.
b.      Orang yang ikhlas akan menjalankan ibadah dengan semangat, baik dilihat orang maupun tidak. Hal ini disebabkan ia beribadah bukan mengharapkan pujian dan sanjungan orang lain.
c.       Orang yang ikhlas senantiasa sabar,tabah, teguh pendirian dan tidak kecil hati. Ia akan tetap melakukan walaupun banyak orang yang mencemooh dan mencelanya.
d.      Orang yang ikhlas tidak akan sombong pada saat mendapat pujian dan sanjuangan dari orang lain.
e.       keiklasan akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman hati serta menjaukan diri dari godaan iblis. Iblis tidak akan mampu menggoda dan menyesatkan orang yang iklas.

C.    Pengayaan materi tentang Ilmu Tajwid
1.      Makhraj
Makhraj ialah tempat keluarnya bunyi huruf-huruf arab pada lesan atau mulut manusia. Masing-masing huruf mempunyai makhraj atau tempat keluarnya masing-masing huruf. Dalam ilmu tajwid, ada lima macam makhraj sebagai berikut.
a.       Lubang tenggorokan dan mulut
b.      Tenggorokan
c.       Lidah
d.      Kedua bibir
e.       Pangkal hidung

2.      Qolqolah
Qolqolah adalah membunyikan huruf mati dengan suara memantul darai makraj khurufnya. Khuruf qolqolah  adalima kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
a.       Qolqolah sugra ialah jika huruf qolqolah mendapat harakat sukun di tengah sukun kata. Pantulan dari qolqolah sugra itu tidak terlalu kuat atau hanya sedikit.
b.      Qolqolah qubra ialah jika huruf qolqolah  mendapat kharokat sukun di akhir kata atau karena waqof  ( berhenti ). Pantulan qolqolah qubra lebih besar dari pada qolqolah sugra  terutama jika berada sesudah huruf mad dan lebih besar lagi apabial huruf qolqolah  bertasdid.

3.      Ghunnah
Ghunnah adalah membaca dengung karena tasjid. Hurufnya ada dua, yaitu mim dan nun.

D.    Penerapan Tajwid
1.      Penerapan Ilmu Tajwid (al-Baqarah Ayat: 30)                                                                                                                                                      

No.
Lafal
Hukum bacaan
Alasan
1
bÎ)
Ghunnah
Nun bertasydid
2
ZpxÿôÜçR Îû
Ikhfa
Tanwi bertemu fa
3
@yèøgrBr&
Qalqalah
Jim dalam keadaan ber-syukun
4
ß$pkŽÏùÅ¡øÿãƒ`tB
Idghom bighunnah
Nun mati bertemu ya
5
ps3Í´¯»n=yJù=Ï9
Madwajib mutasil
Mad thobii bertemu hamzah satu lafal 
6
þÎoTÎ) ãNn=ôãr&
Mad jais mufail
Mad thobii bertemu hamzah dua kalimah



2.      Penerapan Ilmu Tajwid (al-Mu`minun ayat 12-14)

No.
lafal
Hukum bacaan
Alas an
1
s)s9ur
Qalqalah
Dzal  disukun
2
$oYø)n=yz
Qalqalah
Qof  disukun
3
z`»|¡SM}$#
Ikhfa
Nun mati bertemu sin
4
7's#»n=ß`ÏB
Ikhfa
Nun mati bertemu sin
5
ûüÏÛ`ÏiB's#»n=ß
Idhom bighunnah
Tanwin bertemu mim
6
&ûüÏÛ`ÏiB
Ikhfa
Nun mati bertemu tha
7
ZpxÿôÜçR
Qalqalah
Tha dalam keadaan sukun
8
ûüÅ3¨B9#ts%
Idghom bighunnah
Tanwin bertemu mim
9
§NèO
Ghunnah
Mim dalam keadaan tasjid
10
çm»tRù't±Sr&
Ikhfa
Nun mati bertemu syin
11
tyz#uä$¸)ù=yz
Izhar
Tanwin bertemu hamzah


3.      Penerapan Ilmu Tajwid (Adz – Dzariyat  ayat 56)

No.
lafal
Hukum bacaan
Alas an
1
$tBur
Mad tabi`i
Mad alif  berada setelah fatkha
2
àMø)n=yz
Qalqalah
Qaf dalam keadaan sukun
3
£`Ågø:$#
Izhar qomariyyah
Alif lam bertemu jim
4
§RM}$#u
Ikhfa
Nun  mati bertemu sin  

4.      Penerapan Ilmu Tajwid (an-Nahl ayat 78)

No.
lafal
Hukum bacaan
Alas an
1
.   bqäÜç/`ÏiB
Iqlab
Nun mati bertemu ba
2
šcqßJn=÷ès?w
Mad tabi`i
Mad alif  bertemu fatkha
3
ÈbqäÜç/
Maad tabi`i
Mad wau berada setelah dammah
4
$\«øx©
Mad layyin
Mad ya  berada setelah fatkha
5
yìôJ¡¡9$#
Idgham syamsiyyah
Sin setelah alif lam
6
»|Áö/F{$#ur
Izhar qomariyyah
Hamzah setelah aliflam
7
noyÏ«øùF{$#ur
Izhar qomariyyah
Hamzah setelah aliflam
8
šcrãä3ô±s
Mad `arid  lis-sukun
Mad wau bertemu huruf yang sukun karena wakaf

5.      Penerapan Ilmu Tajwid (al-An`am ayat 162-163)

No.
lafal
Hukum bacaan
Alas an
1
 ¨bÎ)
Ghunnah
Nun ditazdid
2
ÎAŸx|¹
Mad tabi`i
Mad ya berada setelah kasroh
3
¬! Éb>u
Tarqiq
Lam jalalah dikasroh
4
tûüÏHs>»yèø9$#
Izhar qomariyyah
Alif lam bertemu `an
5
tûüÏHs>»yèø9$#
Mad arid lis-sukun
Mad ya bertemu sukun diwakof

6.      Penerapan Ilmu Tajwid (al-Bayyinah ayat 5)

No.
lafal
Hukum bacaan
Alasan
1
$tBur (#ÿrâÉDé&
Mad jais munfasil
Mad bertemu hamzah
2
(#rßç6÷èuÏ9 ©!$#
Tafkhim
Lam jalalah didomah
3
tûüÅÁÎ=øƒèC
Mat tobi`I
Mad ya di kasroh
4
tûïÏe$!$#
Idghom samsiyyah
Alif lam bertemu dzal
5
ä!$xÿuZãm
Mad wajib muttasil
Mad bertemu dengan hamzah satu kalimat
6
ÏpyJÍhŠs)ø9$#
Idhar komariyyah
Alif lam bertemu qaf
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger