Headlines News :
Home » » Iman Kepada Allah

Iman Kepada Allah

Written By Aajum on Sunday, November 27, 2011 | 8:08 AM


Sebelum kita mempelajari tentang sifat-sifat Allah terlebih dahulu kita bahas secara singkat tentang dalil atau alasannya . Dengan menggunakan dalil yang jelas maka apa yang kita bahas akan mempunyai sandaran yang jelas dan kuat, sehingga akan memperoleh kebenanaran yang hakiki.
Dalil [دليل] berasal  dari kata ل ـ يدل ـ دلي
Artinya menunjukkan atau yang memberi petunjuk atau tanda petunjuk atau alasan.
Kata  دليل jamaknya menjadi دلائل atau
اد لة

Macam-macam dalil  antara lain :
1.   Dalil Qoth ‘i yaitu dalil yang diambil dari A l-Quran atau Hadits dan disebut dalil naqli. Dalil naqli berasal dari kata :قطع artinya mengutip atau kutipan , maksudnya dalil yang dikutip dari ayat-ayat Al-Quran atau Hadits. Dalil ini pasti kebenarannya.
2.   Dalil Aqli yaitu diambil dari akal pikiran atau pendapat akal .
      Dalil Aqli ada 3 [tiga ] macam yaitu:
      a.Wajib Aqli artinya sesuatu yang pasti benarnya menurut akal [tidak boleh tidak
      b.Mustahil Aqli artinya sesuatu yang pasti salah menurut akal [tidak boleh jadi  ]
c Jaiz Aqli artinya sesuatu yang serba mungkin  menurut pendapat akal dan                pikiran.
3.   Dalil ’Adi  yaitu diambil dari adat kebiasaan :
Dalil ’Adi yaitu  dalil yang bersumber dari  adat kebiasaan sesuatu terjadi karena kebiasaan yang berulang-ulang dalam keadaan yang sama.

Iman merupakan kunci keislaman  seseorang, dalam perwujudannya iman diikrarkan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Pengertian  iman menurut bahasa  adalah  yakin atau percaya.   Menurut istilah iman adalah pembenaran dalam hati diikrarkan dengan lisan  dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Adapun yang dimaksud dengan beriman kepada Allah adalah :percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah itu  benar –benar ada, dengan segala sifat kesempurnaan dan jauh dari segala sifat kekurangan.

A.    Sifaf-sifat Allah SWT
Sifat-sifat wajib Allah SWT ada 20 diantaranya :
  1. Allah bersifat wujud artinya  ada , mustakhil ’adam artinya tidak ada. Adanya Allah dapat dibuktikan dengan akal yaitu dengan melihat dan memikirkan alam semesta :
Firman Allah swt  :
Îûur ÇÚöF{$# ×M»tƒ#uä tûüÏZÏ%qçHø>Ïj9 ÇËÉÈ þÎûur ö/ä3Å¡àÿRr& 4 Ÿxsùr& tbrçŽÅÇö7è? ÇËÊÈ
Artinya:  ”Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka  apakah kamu tidak memperhatikan. (Q.S. Adz Dzaariyat: 221)

Manusia tidak dapat melihat atau mengamati dzat Allah karena kemampuan pemahamanya sangat terbatas.  Alam semesta dan segala isinya pasti sudah ada yang membuatnya .

  1. Allah bersifat qidam artinya  dahulu,  mustahil huduts artinya baru. Hal  tersebut dapat dilihat dengan sederhana  yaitu rumah-rumah  dibuat oleh  manusia. Adanya rumah setelah adanya manusia. Oleh kerena itu Allah SWT  menciptakan alam semesta ini, maka Dia lebih dulu ada.
Firman Allah SWT.
uqèd ãA¨rF{$# ãÅzFy$#ur ãÎg»©à9$#ur ß`ÏÛ$t7ø9$#ur ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« îLìÎ=tæ ÇÌÈ
Artinya:  " Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin  dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al Hadiid: 3)

  1. Allah bersifat baqa’ artinya kekal , mustahil fana artinya binasa. Dan tetap wajah (Dzat) Tuhanmu yang  mempunyai kebesaran  dan kemuliaan
Firman Allah SWT :
@ä. ô`tB $pköŽn=tæ 5b$sù ÇËÏÈ 4s+ö7tƒur çmô_ur y7În/u rèŒ È@»n=pgø:$# ÏQ#tø.M}$#ur ÇËÐÈ
Artinya:  " Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.(Q.S. Ar Rahmaan :26-27)

  1. Allah bersifat  mukholafatuhu lil hawaditsi  artinya berbeda dengan semua makhluk, mustahil mumatsalatu lil hawaditsi artinya sama dengan makhluk .
Firman Allah SWT  :
.........
Artinya: “ ...Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah  yang Maha Mendengar dan Melihat”.  (Q.S. Asy Syuura: 11)

  1. Allah bersifat qiyamuhu binafsihi berdiri sendiri mustahil  ihtiyaju ila goirihi artinya bergantung pada sesuatu .
Firman Allah swt :
Artinya:  “Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”.  (Q.S. Az Zumar: 62)

  1. Allah bersifat wahdaniyah artinya Esa  , mustahil bersifat ta’addud  artinya berbilang .
Firman Allah SWT
Artinya:  ” Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan”. (Q.S.  Al  Anbiyaa’: 22)

  1. Allah bersifat qudrat artinya Maha Kuasa, lawanya ’ajzun artinya lemah.
Firman Allah SWT :
.....

Artinya:  ” ...Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S.  Al Imron: 26)

  1. Allah bersifat iradat artinya berkehendak, mustahil karohah artinya terpaksa.
Firman Allah SWT:
....
Artinya:  ” ... Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki”. (Q.S. Al Hajj: 14)

  1. Allah bersifat ilmu artinya Maha Mengetahui, mustahil bersifat jahlun artinya bodoh.
Firman Allah SWT  :
....
Artinya:  ” ... dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”. (Q.S. Ath Tholaq: 12)

  1. Allah bersifat hayyun artinya hidup, mustahil bersifat mautun artinya mati.
Firman Allah SWT  :
....
Artinya:  ”Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak  mati”.  (Q.S. Al Furqan: 58)

  1. Allah bersifat sama’ artinya mendengar, mustahil bersifat summun artinya tuli.
Firman Allah SWT:

Artinya:  ” Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan  mengadukan (halnya) kepada Allah”. (Q.S. Al Mujadalah :1)
  1. Allah bersifat bashar artinya melihat, mustahil bersifat ’umyun artinya buta.
Firman Allah SWT :
Artinya : ” Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al Hujuraat: 18)

  1. Allah bersifat kalam artinya berfirman, mustahil bersifat bukmun artinya bisu.
Firman Allah SWT  :
 ...
Artinya:  ” ... Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”.  (Q.S. An Nisa: 164)






Dari sifat wajib yang 13 atau 20 terbagi menjadi 3 atau 4 sifat yaitu :
1.     Sifat Nafsiyah artinya tentang kehadiran Allah, yaitu sifat yang berkaitan dengan diri Allah, yang termasuk sifat nafsiyah : sifat wujud (no. 1.)
2.     Sifat Salbiyah  artinya : tentang perbuatan yaitu sifat- sifat yang dimiliki oleh Allah, dimana sifat-sifat itu tidak dimiliki oleh manusia, yang termasuk sifat salbiyah : sifat wajib no 2 sampai no 6 (qidam, baqa`, nukhalafatuhu lil khawaditsi, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyah, qodrat)
3.     Sifat ma’ani  artinya tentang perbuatan, yaitu: sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk terutama manusia. Yang termasuk sifat ma’ani yaitu no.7 – 13 (qudrat, irodat, ilmu, hayat, sama’, basar dan kalam)
4.     Sifat ma’nawiyah artinya tentang hal adanya tergantung dengan perbuatan yaitu sifat-sifat yang juga dimiliki oleh makhluk (terutama manusia) tetapi sifat Allah mutlak (tak terbatas) sedangkan sifat manusia terbatas, adapun yang termasuk sifat ma’nawiyah mulai no. 14-20 yaitu (qadiran, muridan, ’aliman, hayyan, sami’an, basiran, mutakallian)

Setelah kita dapat mengenal sifat wajib bagi Allah dan sifat mustahilNya,maka dalam hati kita tertanam iman:
1.      Iman yang sudah ada pada kita perlu dijaga, dipelihara dan dikembangkan jangan sampai rusak.
2.      Cara mengembangkan iman kepada Allah ialah:
a.       Mengenali bukti adanya Allah.
b.      Mengenali bukti-bukti sifat kesempurnaan Allah.
c.       Mentaati segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.

B.     Asmaul Husna
Menurut pengertian bahasa, asmaul husna artinya nama-nama yang baik yang dimiliki oleh Allah. Menurut ilmu Tauhid sesuai dengan surat Al Isra ayat 110


Artinya:  ” Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama- nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam  shalatmu dan janganlah pula merendahkan-Nya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (Q.S. Al Isra:110)
              
Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dan merupakan sifat-sifat Allah SWT. Nama-nama yang baik dan merupakan sifat-sifat Allah SWT banyak dijumpai dalam  Alqu’ran.

Artinya:  ” Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu”. (Q.S. Al A’raaf: 180)




Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majjah sebagai berikut :

إن لله تسعة وتسعين اسما من حفظها دخل الجنة وإن الله وتر ويحب الوتر (رواه ابن ماجه)


Artinya:  ” Allah itu mempunyai 99 nama, barang siapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya) dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu  yang ganjil”. (H.R. Ibnu Majjah)

Di antara nama-nama Allah SWT yang sekaligus merupakan sifat-sifat Allah SWT antara lain :
  1. Al-’Adlu (Maha Adil)          
Allah SWT adalah Maha Adil terhadap makhlukNya.          
Contoh : Dalam hal ibadah Allah tidak membeda-bedakan kaya atau  miskin, pejabat atau staf, direktur, presiden atau pembantu, menteri atau tukang sayur sekalipun, di sisi Allah yang penting ketaqwaannya.
Firman Allah SWT :

Artinya:  ” Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (Q.S. An Nahl: 90)

  1. Al-Ghoffaru (Maha Pengampun)
Al Ghoffaru artinya pengampun, maghfiroh (ampunan) Allah maha pengampun kepada makhluknya, pintu maghfiroh selalu terbuka bagi hambaNya yang memohon.
Firman Allah SWT :

Artinya:  ” Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (Q.S. As Shad: 66)

  1. Al-Hakiim (Maha Bijaksana)
Di antara sifat Allah adalah Al Hakiim artinya bijaksana. Kebijaksanaan Allah tidak bergantung dan terbatas kepada manusia namun mencakup seluruh makhlukNya di dunia.
Firman Allah SWT :
Artinya:  ” Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. Al Imron: 6)

  1. Al-Malik (Raja)
Al Malik adalah sifat Allah yang berarti raja. Allah yang merajai segala apa yang ada di alam ini, sebagai raja Dia memiliki sifat kesempurnaan.
Firman Allah SWT :

Artinya: ”Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia”. (Q.S. Al  Mukminun: 116)

  1. Al-Hasib (Pembuat Perhitungan)
Segala sesuatu yang diciptakan Allah tentu sudah mengalami perhitungan yang cermat dan tepat. Balasan yang berlipat ganda akan diberikan pada orang yang bersyukur dan berbuat baik.
Firman Allah SWT :

Artinya:  ”Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan,  maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu”. (Q.S. An Nisa: 86)

C.    Fungsi Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
1.     Menyadarkan manusia untuk selalu ingat kepada Allah.
2.     Mengembangkan kemampuan untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
3.     Mengembangkan kemampuan untuk menjauhi segala larangan-Nya.
4.     Merusaha menjadi orang yang pemaaf.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger