Headlines News :
Home » » Tiga Kerajaan besar Islam

Tiga Kerajaan besar Islam

Written By Aajum on Friday, November 30, 2012 | 3:12 AM

Warisan Kerajaan Safawi

Isfahan menjadi ibu kota dan kota yang indah di bawah kekuasaan Kerajaan Safawi. Bangunan masjid, rumah sakit, sekolah, istana raja, dan jembatan berdiri megah di Isfahan. Pada masa pemerintahan Dinasti Safawi, di Isfahan terdapat 162 masjid. 48 akademi (sekolah), 1800 penginapan, dan 273 tempat pemandian umum [hamam).
Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Safawi sangat kentara, misalnya Masjid Shah (Masjid-I Shah), Masjid Syaikh Lutf allah, dan Jembatan Khaju yang dibangun pada masa Syah Abbas I. Unsur seni lainnya seperti kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik, tenunan, tembikar, dan seni lukis. Seni lukis mulai dirintis pada masa Syah Tahmasp.
Maidan Imam
Peninggalan bangunan monumental dari masa kejayaan Kerajaan Safawi di Isfahan bisa disaksikan di Maidan Imam, sebuah kompleks seluas 500x160 meter persegi. Maidan Imam menjadi simbol utama pemerintahan Dinasti Safawi. Kini kompleks Maidan Imam menjadi tujuan wisata utama para pelancong dunia.
Lapangan megah ini dikelilingi tembok memanjang pada keempat sisinya. Di mana pada masing-masing sisi terdapat bangunan peninggalan Kerajaan Safawi, yakni Masjid Shah di sisi selatan, Masjid Syaikh Lutfallah di timur, Istana Ali Qapu di barat, dan pintu masuk utama kompleks yang terkenal dengan sebutan Bazaar di bagian utara.
Masjid Shah
Masjid yang mulai dibangun pada 1611M itu terletak di sisi selatan kompleks Maidan Imam. Keberadaan bangunan masjid ini sebagai simbol penguasa Kerajaan Safawi. Karenanya, masjid ini kemudian disebut Masjid Shah-sebutan untuk penguasa monarki di Persia.
Pembangunan masjid ini hingga masa Syah Safi (1629-1642 M), pengganti Syah Abbas I, belum selesai. Bagian kubah masjid baru selesai dibangun pada 1638 M. Dari segi tata letak masjid, terlihat perbedaan cukup prinsip dibanding dengan masjid-masjid kerajaan di negeri-negeri Muslim pada masa itu yang kebanyakan menyatu dengan istana raja
Masjid Syekh Lutfallah
Masjid Syekh Lutfallah yang berada di sisi timur kompleks Maidan Imam tidak besar jika dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya. Namun, bangunannya indah dan unik bila dibandingkan dengan masjid lain sezamannya.
Berdasarkan prasasti yang terdapat pada portal (pintu gerbang utama) masjid, tertulis bahwa Masjid Syekh Lutfallah mulai dibangun pada 1012 H atau sekitar 1603-1604 M. Nama pelukis kaligrafi Ali Riza al-Abbasi yang kemudian membuat kaligrafi Masjid Shah juga tertera dalam tulisan prasasti tersebut.
Prasasti lainnya yang terdapat pada ruang dalam kubah tertera tahun pembuatan dekorasi masjid, 1025 H atau 1616 M. Sementara pada prasasti ketiga tercatat nama sang arsitek masjid, Muhammad Riza, dan tanggal penyelesaian pembangunan, yakni pada 1028 H atau 1618-1619 M.
Istana Ali Qapu
Istana Ali Qapu merupakan tempat tinggal para amir Kerajaan Safawi waktu itu. Dilihat dari kejauhan, bangunan istana ini tampak berwarna biru keemasan. Bagian dinding istana dihiasi keramik ubin biru kehijauan dan pernik keemasan, prasasti-prasasti besar, serta desain geometri dan flora tumbuhan.
Istana ini juga menjadi akses masuk ke taman kerajaan seluas tujuh hektare yang terdiri dari lapangan, kebun tanaman, dan paviliun. Di belakang taman istana terdapat area khusus bagi sang Syah, istrinya, dan para anggota keluarga kerajaan lainnya.
Jembatan Khaju
Jembatan Khaju adalah salah satu jembatan yang paling terkenal di Isfahan. Jembatan itu dibangun pada masa Syah Abbas I. Jembatan ini sempat rusak dan kemudian dibangun kembali oleh Syah Abbas II.
Jembatan Khaju mempunyai luas 23 meter persegi dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Saluran yang melewati jembatan selebar 7,5 meter terbuat dari batu bata dengan ukuran 21 untuk saluran yang kecil dan 26 untuk saluran yang besar.
Jembatan ini juga berfungsi sebagai bendungan, dengan pintu air di bawah lengkungan. Ketika pintu ditutup, tinggi muka air di belakang jembatan dinaikkan untuk mengairi taman-taman di sepanjang Sungai Zayandeh. ed fieri rusian
Dalam bidang seni, gaya arsitektur bangunan-bangunan dari era Kerajaan Safawi sangat kentara, misalnya Masjid Shah (Masjid-I Shah), Masjid Syaikh Lutf allah, dan Jembatan Khaju yang dibangun pada masa Syah Abbas I. Di mana pada masing-masing sisi terdapat bangunan peninggalan Kerajaan Safawi, yakni Masjid Shah di sisi selatan, Masjid Syaikh Lutfallah di timur, Istana Ali Qapu di barat, dan pintu masuk utama kompleks yang terkenal dengan sebutan Bazaar di bagian utara. Masjid Shah Masjid yang mulai dibangun pada 1611M itu terletak di sisi selatan kompleks Maidan Imam. Dari segi tata letak masjid, terlihat perbedaan cukup prinsip dibanding dengan masjid-masjid kerajaan di negeri-negeri Muslim pada masa itu yang kebanyakan menyatu dengan istana raja Masjid Syekh Lutfallah Masjid Syekh Lutfallah yang berada di sisi timur kompleks Maidan Imam tidak besar jika dibandingkan dengan bangunan di sekitarnya.

Peninggalan-peninggalan Dinasti Mughal

Seperti halnya daulah Islamiyah lainnya yang pernah berkuasa, Dinasti Mughal juga menorehkan banyak kemajuan dalam berbagai bidang. Berbagai kemajuan yang telah ditorehkan kerajaan Islam tersebut hingga kini masih bisa disaksikan dalam wujud bangunan-bangunan peninggalan Dinasti Mughal.
Fatehpur Slkrl Salah satu sultan Mughal yang membangun gedung-gedung bersejarah dan indah ialah Akbar Syah I. Tidak sedikit dari gedung-gedung itu yang menggambarkan peng-hormatannya terhadap kehidupan beragama, misalnya Fatehpur Sikri yang menampilkan corak Hindu dan Islam.
Pada masa Sultan Akbar Syah I, istana Fatehpur Sikri merupakan sebuah bangunan bersejarah. Fatehpur Sikri adalah sebuah kota yang dibangun oleh Sultan Akbar pada tahun 1569 untuk mengenang seorang sufi dan wali Allah bernama Hazrat Salim Christi. Di kota ini, terdapat sebuah masjid agung dan Pintu Tinggi (Buland Darwaza) yang dikenal sangat indah. Taj Mahal
Pada masa Syah Jehan, seni bangunan juga mengalami kemajuan yang sangat berarti. Bahkan, Syah Jehan dijuluki sebagai bapak pembangunan. Gedung-gedung yang dibangun Syah Jehan pada umumnya menggunakan batu marmer dan terletak di tengah-tengah kebun yang indah. Ada beberapa gedung atau bangunan terkenal yang dibangun pada masa Syah Jehan. Salah satu di antaranya adalah Taj Mahal.
Bangunan Taj Mahal merupakan salah satu keajaiban dunia di bidang seni bangunan. Di Taj Mahal inilah, istri Syah Jehan. Mumtaz Mahal, dimakamkan. Bangunan makam yang terletak di pinggir Sungai Jamuna di Agra ini dibangun selama dua belas tahun, dari 1631 hingga 1643.
Untuk melaksanakan pembangunan Taj Mahal, Syah Jehan mengundang sejumlah ahli bangunan dari Iran, Arab, dan Turki. Sementara itu, yang menyiapkan gambar rancang sekaligus pengawas pembangunan ialah Ustad Isa Irani.
Lal Qlla (Benteng Merah) Selain Taj Mahal, bangunan lainnya yang juga dibangun pada masa Syah Jehan adalah Lal Qila atau Benteng Merah. Pada tahun 1638, Syah Jehan mulai membangun Benteng Merah, sebuah kompleks yang dia fungsikan sebagai benteng, Istana, dan taman.
Sejarah mencatat, kompleks Benteng Merah ini pernah difungsikan sebagai kamp militer oleh pemerintah kolonial Inggris hingga kemerdekaan India pada tahun 1947. Kini, kompleks Benteng Merah menjadi salah satu bangunan monumen kuno terbesar dan tujuan wisata paling populer di kota tua Delhi. Pada tahun 2007, bangunan bersejarah ini juga ditetapkan sebagai salah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO.
Di dalam kompleks benteng yang tahun 1857 sempat dirusak pasukan Inggris dan direstorasi pada 1903 itu, terdapat bangunan istana raja yang berhiaskan aneka lukisan dan ornamen kaca, paviliun, jalanan lebar, pasar, tempat ibadah, tempat tinggal istri serta selir raja, tempat pemandian anggota keluarga raja, dan taman.
Masjid Moti
Masjid Moti atau Masjid Mutiara adalah bangunan tempat ibadah yang terletak di dalam kompleks Benteng Merah. Masjid ini dibangun pada tahun 1659 oleh Aurangzeb, penerus Syah Jehan, untuk dirinya sendiri. Masjid Moti memiliki tiga buah kubah berukuran kecil berhiaskan marmer putih. Arsitektur lain yang menonjol dari bangunan masjid ini adalah desain lengkung yang menghiasi tiga buah lorong yang menghubungkan bagian ruang utama masjid dengan halaman.islamic akt
Masjid Badshahl
Bangunan tempat ibadah peninggalan Aurangzeb lainnya adalah Masjid Badsyahi. Masjid ini terletak di sebelah barat Benteng Lahore. Pintu besarnya terletak di bagian timur yang terbuat dari batu merah. Untuk mencapai pintu ini, harus melalui 22 anak tangga.
Di setiap sudut masjid terdapat empat menara. Di dalam setiap menara, terdapat 204 anak tangga. Masjid terbesar yang kini berada di Pakistan itu mampu menampung sekitar 75 ribu orang untuk melaksanakan shalat. Namun, setelah Aurangzeb mangkat, tidak ada lagi bangunan-bangunan baru yang dibangun oleh Kerajaan Mughal di anak benua India.
Gedung-gedung yang dibangun Syah Jehan pada umumnya menggunakan batu marmer dan terletak di tengah-tengah kebun yang indah. Di dalam kompleks benteng yang tahun 1857 sempat dirusak pasukan Inggris dan direstorasi pada 1903 itu, terdapat bangunan istana raja yang berhiaskan aneka lukisan dan ornamen kaca, paviliun, jalanan lebar, pasar, tempat ibadah, tempat tinggal istri serta selir raja, tempat pemandian anggota keluarga raja, dan taman. Masjid Moti Masjid Moti atau Masjid Mutiara adalah bangunan tempat ibadah yang terletak di dalam kompleks Benteng Merah. Arsitektur lain yang menonjol dari bangunan masjid ini adalah desain lengkung yang menghiasi tiga buah lorong yang menghubungkan bagian ruang utama masjid dengan halaman.islamic akt Masjid Badshahl Bangunan tempat ibadah peninggalan Aurangzeb lainnya adalah Masjid Badsyahi.
Karajaan Turki Usmani
Hagia Sophia ( Aya Sophia ), peninggalan Dinasti Turki Usmani yang menjadi simbol kemegahan Istanbul, ibukota Republic Turki
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger