Headlines News :
Home » » Dakwah ( Fatin)

Dakwah ( Fatin)

Written By Aajum on Tuesday, April 30, 2013 | 6:38 PM


Pengertian dakwah secara sederhana adalah mengajak pada kebaikan dan mencegah dari yang munkar. Dakwah dan dai lbarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan dak bisa dipisahkan. Tanpa dai, dakwah tidak mungkin tersebar. Oleh karena itu, dai adalah faktor terpenng dalam dakwah. Dai sering disebut oleh kebanyakan orang  dengan sebutan mubaligh, kiai, atau sebutan lainnya. Akan tetapi, sebutan-sebutan tersebut lebih menyempitkan pengertian dakwah.
Pengertian dakwah menurut bahasa; dakwah berasal dari bahasa Arab yakni دعا– يدعوا – دعوة (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut merupakan ism masdar dari kata da’a yang dalam Ensiklopedia Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam. Kata da’a dalam al-Quran, terulang sebanyak 5 kali, sedangkan kata yad’u terulang sebanyak 8 kali dan kata dakwah terulang sebanyak 4 kali.
Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin.
Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.
Sedangkan kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al-Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il (da’akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.
Didin Hafidhuddin menyatakan pengertian dakwah, yakni; pesan yang datang dari luar, sehingga langkah pendekatan lebih diwarnai dengan interventif. Ceramah dalam arti sempit, sehingga orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani saja. Menyampaikan dan hasil akhirnya terserah kepada Allah, akan menafikan perencanaan, pelaksanan dan evaluasi dari kegiatan dakwah.
Berdasarkan pandangan tersebut, maka pengertian dakwah menurut istilah adalah menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu, dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengembang dakwah. Hal ini dikarenakan Islam adalah dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.
Contoh Dakwah Islam - ISLAM adalah agama yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui utusanya Muhammad saw. Ajaran-ajaran Islam tertuang dalam Al Quran dan As-sunnah, berupa petunjuk-petunjuk, perintah-perintah, dan larangan-larangan demi kebaikan manusia. Itulah sebabnya Agama yang diterima di sisi Allah SWT hanyalah Islam. “Sungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam.” (QS. 3/Ali Imron: 19) “Barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang orang yang rugi.” (QS.3/Ali Imron:85) “ Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar  bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh Allah Maha Pengampun Maha Penyayang.” (QS.5/Al Maidah: 3) Yang dimaksud “terpaksa” dalam ayat tersebut adalah jika dalam keadaan darurat sama sekali tidak menemukan makanan yang halal maka kita boleh memakan makanan yang diharamkan sekedarnya.
Memeluk Islam berarti mendapat hidayah. "Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." (QS. 39/Az-Zumar: 22) Memeluk Islam juga berarti mengikuti wasiat Nabi Ibrohim As. "Dan Ibrohim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak¬anaknya, demikian pula Ya'kub. "Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini (Islam) untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. 2/Al-Baqoroh: 132)
                                
Dalam beragama kita tidak boleh setengah-setengah, melainkan haruslah sepenuhnya. Allah memerintahkan kita agar memeluk agama
Islam seutuhnya dan secara ikhlas "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh ia musuh yang nyata bagimu". (QS. 2/Al-Bagoroh: 208). "Dan (aku diperintah): "Hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan tulus dan ikhlas. Dan jangan sekali-kali kamu termasuk orang musyrik". (QS. 10/Yunus: 105)
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger