Headlines News :
Home » » Dakwah Nabi saw di Mekkah

Dakwah Nabi saw di Mekkah

Written By Aajum on Friday, November 30, 2012 | 3:03 AM


1.    Letak Geografi

Jazirah Arab berbentuk memanjang dan tidak paralelogram. Di sebelah utara, Palestina dan Padang Syam, ke sebelah timur Hira, Dijla (Tigris), Furat (euphrates), dan Teluk Persia. Di sebelah selatan Samudera Indonesia dan Teluk Aden, sedangkan disebelah barat Laut Merah. Dari sebelah barat dan selatan Jazirah Arab dikelilingi lautan. Dari utara terdapat Padang Sahara dan dari timur Padang Sahara dan Teluk Persia. Jazirah Arab terdiri atas daerah tandus yang luar biasa sehingga semua penjajah merasa enggan melihatnya. WilayahArab lainnya terdiri dari gunung-gunung, dataran tinggi, lembah-lembah tandus serta alam yang gersang.

2Latar Belakang 
Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain :
·           Memutuskan hubungan perkawinan.
·           Memutuskan hubungan jual beli.
·           Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.
·           Tidak ada tolong menolong.

3.  Faktor Pendukung

·           `  Semangat dan kesungguhan Rasulullah saw dalam menyampaikan dakwah menyebarkan Islam.
·           Karaktristik Islam dan sistim kehidupan baru yang dibawanya.
·           Semangat para sahabat Rasulullah saw dan motivasi mereka mencari ilmu, menghafalkan dan menyampaikan kepada orang lain.
·           Ummahatul-mukminin yang menjadi tempat bertanya bagi kaum muslimin terutama para sahabiyah jika mereka malu langsung      bertanya kepada Rasulullah saw tentang pelbagai hukum dan sunnah Rasulullah saw.
·           Para sahabiyah pula mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam penyebaran sunnah Rasulullah.
·           Pengaruh para da’i dan utusan yang dikirim ke daerah-daerah.
·           Fathu’l Makkah yang terjadi setelah Musyrik Qurays melanggar perjanjian Hudaibiyah pada tahuan 8 H
·           Haji wada’ pada bulan Zulhijjah tahun 10 H, juga merupakan perstiwa penting dalam sejarah penyebaran sunnah Rasulullah saw.
·           Setelah penaklukkan Makkah dan haji Wada’, utusan-utusan dari pelbagai kawasan dan kabilah datang ke Medinah untuk membai’at Rasulullah dan bersatu di bawah panji agama Allah.



4.    Strategi Dakwah Rasulullah saw Periode Mekah

Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:

1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun

Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan tnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:
·         ·         Abdul Amar dari Bani Zuhrah
  • ·         Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
  • ·         Utsman bin Affan  Zubair bin
  • ·         Awam  Sa’ad bin Abu Waqqas
  • ·         dekaThalhah bin Ubaidillah.
·         Utsman bin Affan  Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2 2. Dakwah secara terang-teranga

Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:
1.  Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2.  Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:
۞    Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞    Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
۞    Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah).
Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.

5.    Rintangan Dakwah Nabi
·          Berusaha mempengaruhi Abu Thalib untuk menghentikan dakwah Rosululloh atau menghentikan perlindungan beliau terhadap Rosululloh.
·         Ancaman keras kepada Rosululloh dan Abu Thalib.
·         Tuduhan bail untuk menjauhkan manusia dari beliau SAW

6.    Bukti Peninggalan
·           Makam Nabi Muhammad
·           Rumah Nabi Muhammad jadi perpustakaan.
·           Rumah Siti Khadijah jadi toilet
·           Penghancuran makam keluarga Rasulullah
·           Penghancuran makam Imam Hasan bin Ali

7. Hikmah mempelajari sejarah Dakwah Nabi
·           Menjadi pelajaran bai para penggiat dakwah dan umat.

·           Menjadi contoh strategi dakwah yang akan dilakukan pleh para generasi penggiat dakwah.
·           Menambah keimanan dan keyakinan orang-orang beriman. 



Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger