Headlines News :
Seutama utama Ibadah Ummatku, ialah Membaca Al-Qur'an (HR.Abu Nu'aim)

Total

Protected by Copyscape Online Plagiarism Software
Powered by Blogger.

MANASIK HAJI


BAB I
MUQADDIMAH
Segala puji hanyalah milik Allah SwT, shalawat dan salam semoga tercurah atas nabi terakhiru nabi kita Muhammad saw, begitu pula atas keluarga,sahabat, serta siapa saja yang mengikuti petunjuknya sampai hari kiamat nanti.
Ibadah haji adalah rukun islam kelima, sebagaimana sabda Rasulullah saw :
Artinya
Islam dibangun atas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya,mendirikan sholat,membayar zakat, berhaji,dan berpuasa ramadhan (H.R.Muslim)
Ibadah haji wajib hukumnya bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, sekali dalam seumur hidup, Allah Ta’ala berfirman :

Makna Sholat Bagi Kehidupan


SHOLAT adalah Sarana Hubungan Orang Langsung Atas Tuhan-Nya, bagi seorang hamba yang hendak
mengadakan hubungan secara Vertikal terhadap Allah. Ciri kedua orang yang dikatakan dapat berhungan dengan Allah Allah adalah membaca Al-Qur’an, karena dengan membaca Al-Qur’an berarti orang tersebut sedang berkomunikasi dengan Allah secara tidak langsung, dan membaca Al- Qur’an juga dikatakan sebagai Ahli Allah di dunia.

Manasik Haji Simbol Kehidupan


“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh,”(QS. Al-Hajj: 27)
Haji dan umrah adalah perjalanan manasik yang diwa-jibkan kepada hamba Allah swt untuk memenuhi seruan-Nya demi mengharap ridho-Nya dan mendapatkan pahala yang ti-ada terhingga yaitu Syurga.
Haji secara bahasa berarti me-nyengaja, yaitu menyengaja me-menuhi panggilan Allah swt untuk beribadah di tanah ha-ram. Sedangkan umrah berarti berziarah (berkunjung) ke ta-nah suci untuk menjalankan serangkaian ibadah yang sudah ditentukan syara’. Haji merupa-kan amalan ibadah yang utama. Sebagaimana sabada Nabi saw:

Puasa Ramadhan bagi kehidupan Manusia


A. Pengertian Puasa

Puasa disebut juga As-Syiam yang artinya menurut bahasa ialah:
“Menahan diri dari sesuatu perbuatan”.
Seperti menahan diri dari berbicara, berjalan dan lain sebagainya.
Adapun makna secara istilah, yaitu:
“Menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh dengan wanita (istri), semenjak waktu terbit fajar sampai waktu terbenam matahari, karena mengharapkan (ridha) dari Allah swt. Dan menyiapkan diri untuk bertaqwa kepada-Nya dengan jalan takut kepada Allah swt dan melatih kehendak dari perdayaan nafsu”

Hirarki Kehidupan

oleh Aajum

Kehidupan adalah problem, dan setiap problem membutuhkan pemecahan untuk segera diatasi agar tidak berlarut-larut sehingga akan merugikan diri sendiri dan meng-ganggu aktivitas hidup lainya.
Problem bukanlah suatu momok yang menakutkan, tetapi suatu jalan menuju kesuksesan apabila seseorang tahu solusinya. Semakin banyak problem hidup yang kita pecahkan , maka semakin “Dewasalah dalam hidup” dan ini akan membuka cakrawala kehidupan menatap masa depan yang lebih gemilang. Apabila kita menghadapi problem hidup, maka arahkan dengan Al-Qur’an. Dan untuk mengetahui problem-problem hidup berikut adalah teori tentang ‘Hirarki Kehidupan” berdasarkan umur dan bertolok ukur pada kehidupan Nabi Muhammad saw:

ILMU Al-QUR'AN 3


2. Susunan surat-surat Madaniyyah
Nama Surat UrutanTurun Urutan DalamMushhaf

Al-Baqoroh 87......................2
Al-Anfal 88.............. 8
Ali-Imran 89.............. 3
Al-Ahzab 90.............. 33
Al-Mumtahanah 91.............. 60

ILMU Al-QUR'AN 2


1. Susunan surat-surat Makkiyyah
Nama Surat UrutanTurun Urutan Dalam Mushhaf

Al-‘Alaq ......1...................96
Al- Qalam .....2............. 68
Al-Muzamil ....3............. 73
Al-Mudatsir....4............. 74
Al-Fatihah ....5 ............ 1

ILMU Al-QUR'AN 1



1. Turunnya Wahyu Al-Qur’an
Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah saw. Ketika beliau sedang bertafakur di Gua Hira pada
malam tanggal 17 Ramadhan bertepatan engan tanggal 6 Agustus 632 M. Sejak itu malam tanggal 17
Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an oleh umat Islam.
Al-Qur’an diturunkan menurut riwayat mutawatir selama, 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Tujuan diturunkanya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah:

ILMU TAJWID 13


Makharajul Huruf (Tempat keluarnya huruf)

Mahkharijal huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf hijaiyah yaitu terdapat dilima tempat:
A.Keluar dari lubang mulut
1. Huruf ف (fa) kluar dari bibir sebelah dalam bawah dan ujung gigi depan
2. Huruf ض (Dhod) kluar dari samping lidah dan geraham kanan kanan kiri

ILMU TAJWID 12


Tanda Waqof (rambu-rambu membaca)
Tanda waqof adalah tanda untuk rambu-rambu seseorang dalam membaca Al-Qur’an antara lain:

no tanda keterangan:
1 م Waqof lazim (lebih utama berhnti)
2 ط Waqof mutlak (boleh berhenti atau terus)
3 قلي Al Waqfu aula( berhenti lebih utama)

ILMU TAJWID 11


Hukum Mad
Bacaan mad adalah bacaan panjang karena bacaan tersebut terdapat atau didahului oleh huruf atau tanda
mada, sehingga bacaan tersebut harus dibaca panjang sesuai dengan panjang dan pendeknya menurut hukum tajwid .Bacaan mad itu sendiri dibagi menjadi:
1. Mad Thobi’I (asli)
Mad asli mempunyai cirri sebagi berikut:
a. Apabila ada harakat fathah menghadapi alif
Contoh :

اَفْوَاجًَا = AFWAAJAN huruf “wawu” berharakat fathah menghadapi “alif”.

ILMU TAJWID 10


Hukum “LAM JALALAH”“RA” DAN “QOLQOLAH”

A. Lafadz  Lama Jalalah
Lam jalalah adalah lafadz dari kata “ALLAH” dimana huruf “LAM” yang terdapat pada lafadz tersebut
mempunyai dua hukum bacaan yang berbeda, manakala didahului oleh harakat yang berbeda. Dan hukum lafadz jalalah ini dibagi kedalam dua bagian:
1. Lam jalalah yang dibaca tafkhim (tebal)
Lafadz jalalah ini dibaca tebal, manakala didahului oleh harakat “FATHAH ATAU DHUMAH”. Sehingga menjadi bunyinya “LOH”
Contoh:
نَصْرُاللّٰهِ =NASHRULLOH lafadz ini didahului oleh “DHUMAH”

اَللّٰهُ = ALLOH lafadz ini didahului oleh “FATHAH”

ILMU TAJWID 9


HUKUM IDZGHOM
A. Hukum Idzghom

Yakni memasukan huruf ke dalam salah satu huruf hijaiyah dan dalam hal ini dikelompokan ke dalam tiga
bagian, yaitu:
1. Idghom Mitslain
Yaitu memasukan huruf ke salah satu huruf hijaiyah yang sama-sama makhroj dan sifatnya bertemu menjadi satu, seperti:

(د-د، ذ-ذ، ظ-ظ، ط-ط….. )
Contoh:

اِذْ ذَهَبَ = IDZ DZAHABA menjadi اِذَّهَبَ = IDZDZAHABA

رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ = ROBIHAT TIJAAROTUHUM menjadi

رَبِحَتِّجَارَتُهُمْ ROBIHATTIJAAROTUHUM

ILMU TAJWID 8


Hukum MIM MATI DAN MIM/NUN Bertasdid

A. Hukum Mim Mati
Apabila ada huruf “MIM MATI” bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah, maka hukum bacaan akan
digolongkan kedalam tiga hukum bacaan, yaitu:
1. Idghom mitslain ma’al ghunah
Yaitu bacaan apabila ada “MIM MATI” apabila bertemu dengan huruf “MIM” dan cara membaca mendengung.
Contoh:

اَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوْ عٍِ = ATH’AMAHUM MINJUU’IN menjadi

ATH’AMAHUMMINJUU’IIN

ILMU TAJWID 7



Hukum NUN MATI/TANWIN(نْ/ ــًَـٍٍٍٍٍٍِِِـــٌُ)

Apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah, maka hokum bacaanya dibagi menjadi empat
hukum bacaan, yaitu:
1. Idzhar ( اِظهار ) jelas/terang
yaitu bacaan yang dibaca jelas atau terang, manakala ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf-huruf tenggorokan (halqi), yaitu:
ح- خ- ع- غ- ه- ء
Hukum idzhar itu sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Idzhar halqi
Yaitu bacaan yang apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi atau tenggorokan, contoh:

مِنْهُ = MINHU , كُفُوََا اَحَدٌُ ٌ = KUFUWAN AHA

ILMU TAJWID 6


Hukum AL TA’RIF ( ال )
Al ta’rif atau hukum lam adalah kata sandang untuk menunjukan sebuah kata menjadi jelas kedudukanya.
Dan “AL” ta’rif dalam hukum tajwid dikelompokan kedalam dua bagian:
1. Al Qomariyah
Artinya Al ta’rif tersebut dapat memasuki huruf-huruf qomariyah yang dapat dibaca dengan jelas dan mempunyai ciri “AL” ta’rif trsebut disukun / dimatikan.
Adapun huruf-huruf yang tergolong Al Qomariyah jumlahnya ada 14 huruf yaitu:

اَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَةُ

ILMU TAJWID 5


Bacaan Panjang (MAD)
Bacaan panjang adalah bacaan yang bunyinya tergolong pada panjang bunyi bacaan dua harakat, dua sampai
lima harakat, dua sampai enam harakat, lima harakat, dan enam harakat sesuai dengan tanda baca masing-
masing pada huruf hijaiyah tersebut. Dan bacaan panjang tersebut dapat dikelompokan kedalam empat kelompok bacaan, yaitu:
1. Kelompok huruf yang panjangnya didasarkan pada huruf dan tanda baca, seperti:

a. Apabila ada huruf fathah menghadapi huruf “ALIF”, contoh:

ILMU TAJWID 4


Tanda Sukun ( ),Tasdid ( ) dan Huruf Bersambung

Tanda sukun ( ) adalah tanda mati yang terdapat di atas huruf hijaiyah yang berfungsi mematikan huruf yang
bertanda tersebut dan dibaca pendek/langsung dimatikan, seperti:

لَمْ = LA + M (mati) = LAM جِنْ = JI + N (mati) = JIN

Sedangkan tanda tasdid/double, yaitu ( ) yang terletak di atas huruf yang berfungsi merangkap bunyi huruf hijaiyah yang kemudian dilanjutkan bunyi huruf menjadi “U’ atau “I” atau “A” tergantung huruf yang berharakat tersebut, seperti:

JASSU = JA + S + SU = جَسَّ, LAMMI =LA+M+ MA = لَمَّ
Untuk membaca huruf bersambung, maka tidak terlepas dari huruf arab latin, huruf bersambung , tanda baca dan tanda –tanda mad, seperti:

ــَـ،ـــِ،ـــُ،اَيْ، اَوْ،ــًَــ،ــٍِــ،ـــٌُــ،ــْــ،ــّــ = A, I, U, AI,AU, AN, IN,UN, SUKUN, TASDID

ILMU TAJWID 3



Macam Harakat
Kalau di dalam bahasa Indonesia kita mengenal huruf-huruf vocal dan konsonan, maka di dalam bahasa
arabpun kita akan mengenalnya dengan sebutan harakat, yakni tanda baca yang menjadikan huruf-huruf itu berbunyi seperti:
1. fathah yang bunyinya : A (A)
2. kasrah yang bunyinya : I (I)
3. dhumah yang bunyinya : U (U)
4. fathah bertemu wawu mati : Au (O)
5. fathah bertemu ya mati : Ai (E)

ILMU TAJWID 2


B.Bentuk –bentuk Huruf Bersambung
Huruf –huruf dalam Al-Al-Qur’an dapat dikelompokan dalam bentuk huruf –huruf bersambung dalam dua
kelompok:
1.Huruf-huruf yang dapat bersambung dari depan ,seperti:

ﺄ…...ﺃ , ﺒ …...ﺐ, ﺗ…....ﺖ, ﺛ…….ﺚ
ز ر د ذ و ا
ﺎ .. ﺪ… ﺫ..ﺯ … ﻮ….

ILMU TAJWID 1


Transkrip Huruf Hijaiyah
A. Transkrip Huruf Hijaiyah
Untuk dapat membaca Al-Qur’an sesuai tajwid, maka seseorang harus tahu huruf-huruf hijaiyah terlebih
dahulu, mengingat bahasa Al-Qur’an adalah bahasa arab,maka perlunya memahami transkrip huruf hijaiyah itu sendiri:


1. A = ALIF ا
2. B = BA ب
3. T = TA ت
4. Ts = TsA ث
5. J = JIM ج

Langkah Mendapatkan Ilmu Qur'an


A.Langkah-langkah Mendapatkan Ilmu Al-Qur’an

Untuk mendapatkan ilmunya al-Qur’an, maka ada beberapa langkah yang harus dipenuhi, yaitu:
1.Cekatan, yaitu apabila seseorang telah menyadari belum mengerti tentang kitab sucinya , maka segeralah untuk mendapatkan ilmunya Al-Qur’an tersebut sebagai pedoman hidupnya di dunia dan akhirat.
2.Rajin, yaitu selalu mengikuti, mempelajari secara berkesinambungan

Tahap-Tahap Mempelajari Al-Qur'an


Tahap-tahap mempelajari Al-qur’an dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:

A.Tilawah
-Qiraatut Tahqieq
-Qiraatul Hadar
-Qiraatut Tadwier
Untuk dapat membaca cara-cara tersebut haruslah menguasai Tajwid/Hidayus sibyan/Tuhfatul Atfal. (baca adab membaca al-Qur'an)

Adab Membaca Al-Qur'an


Dalam melaksanakan pembacaan al-qur’an ,sesuai dengan yang dikehendaki oleh Syara’, hendaklah
dipelihara adab-adab membacanya dengan sempurna, baik adab-adab yang lahir, maupun yang bathin.
Adab –adab lahir ketika membaca al-Qur’an diantarnya ialah:
a. Berwudhu terlebih dahulu
b. Membaca ditmpat yang bersih dan suci
c. Menghadap kiblat, menundukan kepala, sopan dan berkeadaan tenang
d. Membersihkan mulut terlebih dahulu, seperti sikat gigi atau siwak
e. Membaca dengan suar dan lagu yang bagus terjauh dari riya

Dasar Membaca Al-Qur'an


Al-qur’an adalah kumpulan firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw melalui Malaikat
Jibril untuk diamalkan dirinya dan umatnya demi mencapai kehidupan yang bahagia dunia dan akhirat. Kitab al-qur;an wajib hukumnya dibaca, dipelajari, dipahami, diamalkan dan disampaikan.
Allah swt berfirman:
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INTISARI QUR'AN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger